Manuel Locatelli mengatakan bergabung dengan Juventus adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Dia pun memberi hormat kepada Sassuolo yang berperan penting mengembangkan bakatnya.
Pemain internasional Italia itu akhirnya menyelesaikan transfernya hari ini setelah berminggu-minggu negosiasi yang menegangkan. “Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan,” katanya kepada Juventus TV dikutip radarsports.id dari Football Italia, Kamis (19/8/2021).
“Mimpi seorang anak yang bekerja sangat keras, yang telah memberikan segalanya di lapangan, yang tiba di Juve dengan keinginan untuk turun ke lapangan untuk para penggemar dan yang tidak sabar untuk masuk ke lapangan di stadion,” tuturnya.
“Dan itu baru permulaan!,” ucapnya.
Baca Juga:Bidik Odegaard, Arsenal Lanjutkan Negosiasi dengan Real MadridMessi Gabung PSG, Thierry Henry Berikan Gambaran
Pinjaman Dua Tahun
Ini akan menjadi pinjaman dua tahun dari Sassuolo secara gratis, dengan kewajiban untuk membeli 25 juta euro (sekitar Rp 436 miliar) mulai 2023 ditambah bonus hingga 12 juta euro (sekitar Rp 209 miliar).
Ada laporan bahwa setidaknya 10 juta euro (sekitar Rp 174 miliar) dari bonus tersebut akan relatif mudah untuk diaktifkan, dengan tambahan 2,5 juta euro (sekitar Rp 43 miliar) lebih sulit untuk dicapai.
Beberapa orang mempertanyakan bagaimana Juventus mendapatkan kesepakatan yang bagus, tetapi itu tidak berbeda dengan situasi musim panas lalu dengan Federico Chiesa dan Fiorentina.
Arsenal telah menawarkan kesepakatan yang jauh lebih menguntungkan baik untuk Sassuolo maupun sang pemain. Namun Locatelli telah menetapkan hatinya untuk Juve dan bahkan tidak akan mempertimbangkan tujuan lain.
Hormati Sassuolo
Locatelli juga memberi hormat kepada pendukung Sassuolo-nya setelah menyelesaikan transfer. “Apa yang harus dikatakan. Air mata yang saya keluarkan kemarin saat mengucapkan selamat tinggal kepada skuad adalah bukti bahwa Anda ada di hati saya. Anda akan selalu seperti itu, karena Anda membuat saya menjadi orang dan pemain yang lebih baik,” ujarnya.
“Hidup dibuat dari pilihan dan ini adalah waktu yang tepat untuk mengucapkan selamat tinggal setelah Anda menemani saya dalam perjalanan yang luar biasa ini. Itu tidak mudah, Anda tahu itu, tetapi begitu Anda mengatasi kesulitan, hasilnya luar biasa,” ucapnya.
“Anda adalah keluarga saya, Anda membawa saya memenangkan Euro. Aku akan selalu mencintaimu. Terima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam kepada keluarga Squinzi, yang menunjukkan kepercayaan kepada saya. Terima kasih kepada semua rekan satu tim yang, antara bercerita dan berpidato, menjadikan saya seorang pria,” katanya.