Pelatih meyakinkan para penggemar bahwa dia realistis dengan ambisi yang dimiliki timnya, tetapi kehati-hatiannya saat menetapkan tujuan ini telah diterima dengan sangat buruk oleh dewan dan para pemain.
“Di Liga Champions Anda tidak bisa mengharapkan keajaiban, mempertahankan posisi liga yang tinggi akan menjadi sukses,” ujarnya.
Menjadi Orang Klub
Koeman menerima semua batasan dan batasan klub karena situasi ekonomi yang buruk. Dia mengerti bahwa dia harus menjual pemain. Setiap penandatanganan pun harus dilakukan dengan status bebas transfer.
Baca Juga:Ronaldo dan Messi Tetap Bintang Liga ChampionsDizalimi Barcelona, Luis Suarez Percaya Karma
Dia dengan lemah lembut menerima kepergian Messi, Griezmann, Emerson Royal meskipun keputusan itu telah membuatnya berada di tim yang jauh lebih lemah.
Tidak Tunduk pada Gangguan
Meski mendapat tekanan dari beberapa pihak, termasuk Laporta, tentang bagaimana dia harus melatih tim, Koeman tetap teguh. Dia menganggap bahwa ada pemain yang lebih pantas mendapatkan menit bermain daripada Samuel Umtiti dan Riqui Puig. Meskipun ada dorongan dari atas untuk memainkan mereka.
Membuat Pertaruhan yang Gagal
Penandatanganan Luuk de Jong adalah pertaruhan pribadi atas nama Koeman. Pemain depan Belanda itu tidak tampil mendekati standar yang diharapkan darinya.
Koeman telah memberinya banyak kepercayaan diri dan menit tanpa hadiah. Namun juga membuat keputusan taktis yang dipertanyakan selama pertandingan.
Menempatkan Eric Garcia sebagai bek tengah kanan melawan Benfica yang kemudian harus dia ubah adalah salah satu contohnya. Sekaligus perombakan posisi Frenkie de Jong. (Sandy AW)
Sumber: Marca