BARCELONA – Ronald Koeman menyesalkan ketidakmampuan Barcelona untuk mencetak lebih dari satu gol dalam kemenangan 1-0 melawan Dynamo Kiev di Liga Champions pada Rabu (20/10/2021) malam WIB.
Gerard Pique mencetak gol pada menit ke-36. Namun Blaugrana melewatkan sejumlah peluang dan dengan mudah bisa dihukum dengan serangan balik Dynamo yang jarang terjadi.
“Saya pikir Anda harus menyadari bahwa setelah turun minum kami menciptakan tiga peluang bersih. Kami tidak boleh menyia-nyiakan banyak hal. Kami bermain untuk hidup kami dan kami membiarkan peluang-peluang itu hilang,” kata Koeman usai pertandingan dikutip radarsports.id dari Livescore.
Baca Juga:Manchester United 3 vs 2 Atalanta: Ronaldo Jadi Pahlawan LagiSimeone Beberkan Alasan Tak Jabat Tangan Klopp
“Syukurlah kami sempurna dalam bertahan. Kami unggul, tetapi kami harus menyelesaikan pertandingan. Setelah satu jam kami seharusnya unggul 3 atau 4-0,” ujarnya.
Ansu Fati mencoba untuk pamer ketika dia memiliki kesempatan untuk mencetak gol dengan skor 1-0, yang membuat Koeman frustrasi. Namun dia menyadari bahwa kesalahan ini akan terjadi pada pemain seusianya.
“Kehilangannya menunjukkan bahwa dia masih kekurangan sesuatu, dan itu normal,” tutur Koeman.
“Anda harus berpikir bahwa dia sudah lama absen, cedera, dan dia butuh waktu. Selain itu, dia akan berusia 19 tahun (pada 31 Oktober),” ucapnya.
“Anda tidak bisa memintanya untuk memecahkan apa yang kami lewatkan dan mengisi celah yang ditinggalkan oleh Messi. Anda harus mengambilnya selangkah demi selangkah, Anda tidak bisa mengharapkan keajaiban. Dia perlu bekerja untuk kembali dan dia masih berusia 19,” katanya.
Ansu Fati, Philippe Coutinho dan Sergio Aguero semuanya masuk di babak kedua, dengan dua pemain pertama masuk saat istirahat. Namun Koeman mengharapkan lebih banyak dari ketiganya.
“Saya tidak berpikir mereka sehebat itu di babak kedua. Ansu dan Coutinho bermain selama 45 menit. Mereka perlu lebih memahami di antara mereka sendiri,” ujar bos Barcelona itu.
Baca Juga:Ajax 4 vs 0 Borussia Dortmund: Ten Hag Bangga dengan Rekor SempurnaBermain dengan Messi, Mbappe Merasa Segalanya Mudah
“Kami gagal berlari di belakang dan kami mempersulit diri kami sendiri dengan memainkan segalanya dengan kaki. Kami harus memiliki jarak yang lebih jauh antara striker. Mereka harus memiliki kebebasan, tetapi bertanggung jawab atas gaya permainan yang dibutuhkan tim,” tuturnya. (Sandy AW)