RADARSPORTS.ID – Pele jadi atlet berharga AS dalam semalam setelah gabung New York Cosmos. Legenda Brasil tersebut meninggal dunia pada Kamis 29 Desember 2022 usai berjuang melawan kanker usus besar.
Putri Pele mengumumkan kematian ayahnya setelah keluarganya melakukan perjalanan untuk menemaninya di Rumah Sakit Israelita Albert Einstein di Sao Paulo sebelum Hari Natal.
Selain warisan abadi yang ditinggalkannya di Brasil dan Santos, kepindahannya ke New York Cosmos pada 1975 juga membantu mengembangkan olahraga secara besar-besaran di Amerika Serikat. Pele jadi atlet berharga AS.
Baca Juga:Pele Selamanya Raja Sepak BolaWarisan Pele Abadi, Mbappe Hormati Sang Raja
Setelah Pele jadi atlet berharga AS usai gabung New York Cosmos, sesama superstar seperti Franz Beckenbauer dan Carlos Alberto mengikutinya ke tim.
Sementara yang lain seperti Johan Cruyff, Eusebio dan George Best juga bergabung dengan klub-klub di Utara. Liga Sepak Bola Amerika (NASL).
New York Cosmos merosot dan akhirnya gulung tikar setelah Pele pensiun pada 1977. Namun permainan terus berkembang di Amerika Serikat dan Piala Dunia pada 1994 diselenggarakan di negara tersebut.
Erik Stover, COO New York Cosmos yang direformasi antara 2012 dan 2021, memuji pengaruh Pele kembangkan sepak bola AS. ”Saya rasa Anda tidak dapat benar-benar mengukurnya. Dampaknya sangat besar dari generasi ke generasi,” ujarnya kepada Stats Perform.
”Sebelum Pele datang ke Cosmos, sepak bola di negara ini adalah olahraga imigran yang sangat kecil. Jelas, ada sejarah panjang di Amerika Serikat. Namun itu tidak menarik hati dan pikiran sampai Pele menjadi bagian dari Cosmos,” kata Erik Stover.
Ke AS Masih sebagai Pemain Terhebat
Menurut Erik Stover, Pele masih menjadi pemain terhebat di dunia ketika bergabung New York Cosmos. ”Itu membawa kredibilitas langsung ke NASL. Itu melegitimasi liga itu,” ujarnya.
”Dia menjadi atlet paling berharga di Amerika Serikat dalam semalam. (Mereka) yang bermain di Bayern Munchen atau Manchester United atau di mana pun di dunia, mereka memperhatikannya,” tutur Erik Stover.