TURIN, RADARSPORTS.ID – Kenapa Juventus dihukum pengurangan 15 poin dan Fabio Paratici disanksi selama 30 bulan? Berikut penjelasannya.
Juventus dihukum pengurangan 15 poin setelah penyelidikan atas transaksi transfer klub di masa lalu.
Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) mengonfirmasi Juventus dihukum pengurangan poin pada Jumat waktu setempat.
Baca Juga:Crystal Palace vs Newcastle: Head to Head dan 5 Pertandingan Terakhir Kedua TimPrediksi Leeds vs Brentford di Liga Inggris: Si Putih dan Si Lebah Akan Menghibur di Elland Road
Mantan direktur Juventus Fabio Paratici—yang sekarang berada di Tottenham—disanksi larangan 2,5 tahun dari sepak bola Italia.
Larangan Fabio Paratici mencakup permintaan perpanjangan untuk mencakup aktivitas UEFA dan FIFA. Dengan begitu, sanksi tersebut berpotensi berdampak besar bagi tim Liga Premier Tottenham Hotspur.
Mantan presiden Juventus Andrea Agnelli juga telah mendapat larangan menjabat di sepak bola Italia selama 2 tahun ke depan.
Laporan banyak yang menyebutkan bahwa Juventus kemungkinan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Juventus berada di urutan 3 di Serie A. Nakun kini turun ke peringkat 10—12 poin dari posisi Liga Champions—sebagai akibat dari hukuman tersebut.
Sanksi dari FIGC Lebih Keras
Kantor Kejaksaan Umum Turin telah meminta pengurangan 9 poin setelah sidang sebelumnya pada Jumat.
Namun FIGC memberikan hukuman yang lebih keras setelah Juventus terbongkar telah menggunakan transfer untuk meningkatkan neracanya secara artifisial.
Baca Juga:Prediksi Crystal Palace vs Newcastle di Liga Inggris: The Magpies Tak Akan Mudah Memanah ElangPerforma Milan Merosot, Pioli Harus Ubah Taktik
Sanksi tersebut datang setelah presiden Andrea Agnelli, wakil presiden Pavel Nedved dan anggota dewan Juventus lainnya mengundurkan diri secara massal tahun lalu.
Itu terjadi setelah penyelidikan mengarah ke pelanggaran keuangan selama waktu mereka bertanggung jawab.
Keputusan Tahun Lalu
Keputusan terpisah tahun lalu membebaskan Juventus dan klub lain dari perilaku keuangannya di Serie A. Kasus berpusat pada nilai pemain dalam pertukaran dan transfer.
Namun jaksa sepak bola membuka kembali kasus terhadap Juventus setelah mencari dokumen baru. Jaksa penuntut umum mengumpulkan alat bukti di Turin seputar perilaku klub.