Namun, yang terjadi justru sebaliknya, dalam salah satu malam paling bersejarah di Liga Champions, Ajax membantai juara bertahan tiga musim berturut-turut dengan agregat 5-3.
Gol spektakuler Lasse Schöne dari tendangan bebas menjadi penutup yang ikonik dan memastikan kemenangan 4-1 Santiago Bernabéu.
Di babak perempat Final, mereka juga menumbangkan Juventus yang saat itu diperkuat oleh Cristiano Ronaldo.
Baca Juga:Napoli Ditahan Imbang Udinese: Conte Tak Takut Disalip Inter MilanSergio Conceicão Harus Berhenti Bereksperimen dengan Formasi 4-4-2 yang Asal-Asalan
Ajax tampil dominan di leg pertama meski harus puas dengan hasil imbang 1-1, di pertemuan kedua mereka tertinggal lebih dulu lewat gol Cristiano Ronaldo.
Tetapi, Ajax kembali bangkit dan mencetak dua gol untuk memastikan kemenangan agregat 3-2 lewat sundulan de Ligt yang menunjukkan mental baja di usia muda.
Memasuki babak semifinal, sayangnya terjadi drama tak terlupakan melawan Tottenham Hotspur yang mengubur impian Ajax.
Ajax sempat unggul agregat 3-0 dan terlihat hampir pasti melaju ke final. Namun, di babak kedua, Tottenham bangkit dengan hattrick dramatis dari Lucas Moura.
Gol ketiga Moura pada detik-detik terakhir, menghancurkan mimpi Ajax. Meski Agregat 3-3, tetapi Tottenham lolos berkat keunggulan gol tandang.
Kekalahan ini begitu memilukan, tapi Ajax tetap mendapat pujian karena gaya bermain mereka yang indah.
Pada akhirnya, perjalanan Ajax di Liga Champions 2018/2019 bukan hanya tentang hasil. Mereka menunjukkan kepada dunia bahwa tim muda dengan filosofi sepak bola yang jelas bisa menantang dominasi klub-klub kaya Eropa.
Baca Juga:Daftar Pemain Muda Incaran Beppe Marotta untuk Meremajakan Skuad Inter MilanJuventus Akan Korbankan Vlahovic Demi Permanenkan Kolo Muani
Meski tidak membawa pulang trofi, Ajax meninggalkan sebuah kisah tentang keberanian, kerja keras, dan keyakinan bahwa keajaiban masih mungkin terjadi di sepak bola modern.
Setelah musim ajaib itu, seperti biasa dalam sepak bola modern, para bintang Ajax diburu klub-klub besar Eropa yang menggembosi kekuatan mereka.
Frenkie de Jong pindah ke Barcelona (€75 juta), Matthijs de Ligt ke Juventus (€85 juta), Donny van de Beek ke Manchester United (€45 juta), Hakim Ziyech ke Chelsea (€40 juta), André Onana dan Lisandro Martínez akhirnya bergabung dengan Manchester United
Namun, meski para pemainnya tersebar di berbagai klub top, tak satu pun yang benar-benar bisa mengulangi performa gemilang mereka seperti saat bersama Ajax.