AC Milan 3 vs 2 Verona: Kemenangan di Tengah Badai Cedera

AC Milan 3 vs 2 Verona: Kemenangan di Tengah Badai Cedera
RAYAKAN. Para pemain AC Milan merayakan kemenangan atas Verona 3-2 dalam pertempuran di Serie A di San Siro, Minggu (17/10/2021) dini hari WIB. FOTO: Twitter AC Milan
0 Komentar

MILAN – Stefano Pioli menyaksikan AC Milan bangkit dari ketinggalan 2-0 untuk mengalahkan Verona 3-2 dalam pertempuran di Serie A di San Siro, Minggu (17/10/2021) dini hari WIB.

Rossoneri menghadapi kesulitan ketika tertinggal 2-0 gara-gara gol Gianluca Caprari dan Antonin Barak setelah 24 menit dan kemudian kehilangan Ante Rebic karena cedera. Namun di babak kedua tuan rumah menyelesaikan perlawanan untuk menang 3-2 dengan gol Olivier Giroud (59’), penalti Franck Kessie (76’) dan bunuh diri Koray Gunter yang aneh pada menit ke-78.

“Itu adalah perjuangan. Itu benar. Itu rumit sejak awal. Namun para pemain menunjukkan karakter yang hebat,” kata Pioli kepada Sky Sport Italia dikutip radarsports.id dari Football Italia.

Baca Juga:Brentford 0 vs 1 Chelsea: Seperti di Neraka, Chilwell Memuji Keajaiban MendyMU Dihajar Leicester, Solskjaer Akui Kesalahannya

“Verona lebih kuat di babak pertama, lebih baik dalam duel, intensitas, dalam mendapatkan bola kedua. Jadi mereka menciptakan situasi yang lebih berbahaya. Jelas kami perlu menambah gigi dan meningkat. Namun saya melihat kepercayaan pada tim saat istirahat. Itu benar-benar pertunjukan kedewasaan,” ujarnya.

“Yang kami butuhkan adalah kedewasaan dan konsistensi. Jika Anda ingin membidik yang besar, Anda harus fokus pada hal-hal kecil terlebih dahulu. Ambil setiap detail satu per satu,” tuturnya.

“Ini adalah bukti bahwa klub telah membangun skuad yang kuat. Karena meski dengan begitu banyak absen, saya masih memiliki sisi kompetitif dan banyak pilihan yang harus dibuat dengan karakteristik berbeda,” ucapnya.

Lebih Baik Setelah Jeda

Dengan 22 poin dari delapan putaran, ini adalah awal terbaik AC Milan di musim Serie A sejak tiga poin untuk sebuah kemenangan diperkenalkan pada 1994-95.

“Davide Calabria memulai sebagai gelandang dan Anda bisa tahu, karena dia sangat cerdas. Dia bisa bergerak dan tahu bagaimana menghindari penjagaan atau menyerang ke depan. Terkadang dia bisa lebih melebar, Theo Hernandez bisa melakukan gerakan serupa,” katanya.

“Saya hanya berpikir kami tidak dinamis di babak pertama, bermain jauh lebih baik setelah jeda,” ujarnya.

Mengingat comeback dan banyaknya masalah yang mereka hadapi, apakah kemenangan ini merupakan tanda nyata bahwa Milan dapat memenangkan Scudetto?

0 Komentar