Analisis: Kenapa Guardiola Berpikir Bernardo Silva Adalah yang Terbaik?

Analisis: Kenapa Guardiola Berpikir Bernardo Silva Adalah yang Terbaik?
PENENTU KEMENANGAN. Bernardo Silva melepaskan tendangan voli keras yang berbuah gol pada menit ke-43 dalam kemenangan Manchester City 2-1 atas Aston Villa di Premier League di Villa Park, Kamis (2/12/2021) dini hari WIB. FOTO: Twitter Manchester City
0 Komentar

Menurut Adam Bate, terkadang, sepak bola bisa terasa seperti pertukaran antara kemauan dan keterampilan. Salah satu perdebatan pemilihan tertua dalam permainan adalah apakah akan memanjakan pemain mewah yang mungkin dengan halus digambarkan sebagai suka menghemat energi karena kualitas yang mereka bawa ke tim.

“Silva mengolok-olok itu semua,” ucap Bate.

“Dia sangat berbakat. Dia juga pekerja yang paling keras,” lanjutnya.

Bate menerangkan Bernardo Silva memiliki angka untuk mendukung klaim itu. Di antara pemain reguler Liga Premier musim ini, Silva telah menutupi lebih banyak lapangan per 90 menit daripada siapa pun di kompetisi. “Dia rata-rata hampir 12 kilometer per game, gambaran gerakan abadi,” ujarnya.

“Ini bukan pekerja keras yang harus bekerja lebih keras daripada yang lain hanya untuk mengikuti. Ini adalah Silva. Pemain yang sama yang bisa melakukan tendangan voli yang ganas, mempertahankan penguasaan bola di area terketat dan masih mengirimkan umpan silang seperti yang ditemukan Gabriel Jesus di akhir pertandingan di Villa,” tutur Bate.

Baca Juga:Lazio 4 vs 4 Udinese: Sarri Lihat Kekacauan, Sial Gara-Gara Tak SolidDeretan Gol Penting Ronaldo Hingga Mencapai 800 Gol

Bate mengungkapkan hanya pemain tengah bertahan Manchester City, Rodri, yang memenangkan kembali penguasaan bola untuk sang juara lebih banyak daripada musim ini di sepertiga tengah dan akhir lapangan. Area aksi defensifnya menyoroti zona luas yang dia cakup untuk tim.

“Bahkan jumlahnya tidak cukup menceritakan kisah lengkapnya. Menyaksikan pekerjaan Silva tanpa bola mengungkapkan arti pentingnya yang sebenarnya. Keputusan untuk menutup lawan dengan begitu tajam menyangkal operan sederhana yang seharusnya dilakukan. Ini menghambat serangan, membentuk aliran,” kata Bate.

Kerja Keras Tiada Henti

Bate menjelaskan terkadang lari Bernardo Silva yang keras memungkinkan rekan setimnya untuk merebut bola kembali karena operan yang terburu-buru membuat pemain berikutnya dalam masalah. “Di lain waktu, itu adalah contoh yang dia berikan yang sepertinya mendorong orang-orang di sekitarnya untuk memainkan permainan dengan tempo yang lebih tinggi,” ujarnya.

“Kerja keras yang tiada henti inilah yang membuat momen-momen seperti golnya di Villa Park menjadi lebih memuaskan. Sama seperti gol N’Golo Kante melawan Leicester pada bulan November. Itu memberi semua orang alasan untuk merayakan pemain yang membawa lebih banyak hal ke dalam permainan,” tutur Bate.

0 Komentar