Argentina vs Peru: Messi Berkembang di Lingkungan Tim La Albiceleste

Pelatih kepala Argentina Lionel Scaloni yakin kapten superstar Lionel Messi berkembang pesat di lingkungan tim nasional saat ini dengan juara Copa America 2021.

Messi telah dikritik di masa lalu karena penampilannya untuk Argentina, yang memucat dibandingkan dengan hasil klubnya, mendominasi dengan Barcelona hingga 2021 setelah memenangkan rekor klub 35 trofi dan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa raksasa LaLiga.

Pemenang Ballon d’Or enam kali itu membawa Argentina meraih trofi pertamanya dalam 28 tahun setelah La Albiceleste menggulingkan rival Brasil di final Copa America Juli. Sementara tim Scaloni sedang dalam perjalanan menuju kualifikasi Piala Dunia 2022, tak terkalahkan dalam 10 pertandingan.

“Sangat sulit (Messi) tidak tampil bersama tim nasional,” kata Scaloni pada konferensi pers menjelang kualifikasi Piala Dunia CONMEBOL melawan Peru pada Jumat (15/10/2021) pukul 06.30, dikutip radarsports.id dari Livescore, Kamis.

“Akan ada momen dan momen tim dan saya pikir itu yang paling penting pada akhirnya,” ujarnya.

Messi dari Paris Saint-Germain—yang mengungguli legenda Brasil Pele sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk negara Amerika Selatan selama jeda internasional sebelumnya—mencetak gol internasionalnya yang ke-80 saat Argentina mengalahkan Uruguay 3-0 pada Senin.

“Tim adalah yang membawa situasi ke depan, yang membuatnya lebih baik,” ujar Scaloni. “Saya pikir dia bagus di tim dan nyaman dengan rekan satu timnya. Semua ini membuatnya lebih baik,” tuturnya.

“Jelas bahwa tanpa tim, penampilannya tidak begitu tercermin. Hari ini kami melakukannya dengan baik sebagai sebuah grup, sebagai sebuah tim dan itulah yang paling penting,” katanya.

Aguero Kembali

Scaloni juga menyambut Sergio Aguero mendekati kembalinya kebugaran, setelah tampil dalam pertandingan pelatihan Barcelona pada Rabu.

Pemain berusia 33 tahun itu, yang merupakan bagian dari kesuksesan Copa Argentina, tidak bermain untuk Barcelona sejak kepindahannya di luar musim dari juara Liga Premier Manchester City karena cedera betis.

Argentina—kedua di klasemen kualifikasi—hanya mencetak 18 gol dalam 10 pertandingan kualifikasi. Aguero berpotensi meningkatkan opsi menyerang mereka untuk pertandingan yang dijadwalkan November melawan Uruguay dan Brasil.

“Kasusnya untuk dia, seperti anak laki-laki lain yang belum bisa bermain. Yang terpenting adalah mereka bersaing di klub mereka dan menyulitkan kami,” kata Scaloni.

“Kami memiliki tim dengan hierarki yang sangat besar. Tim dengan penyerang hebat dan keputusan akhir adalah yang paling sulit. Yang menarik bagi kami adalah mereka bermain untuk klub mereka, bahwa mereka tampil bagus dan kami akan punya waktu untuk membuat keputusan,” ujarnya.

“Logikanya, kami suka mereka bermain dan mereka terus berlanjut. Dan kami mengharapkan itu dari para pemain yang tidak ada di sana,” lanjutnya. (Sandy AW)