Jelang Belanda vs Argentina: Van Gaal Ingin Matikan Messi seperti di Semifinal Piala Dunia 2014

Lionel Messi
Lionel Messi mencetak 1 gol dalam kemenangan Argentina vs Australia 2-1 di babak 16 besar Piala Dunia Qatar 2022 pada Minggu 4 Desember 2022. FOTO: Twitter FIFA World Cup
0 Komentar

DOHA, RADARSPORTS.ID – Jelang laga Belanda vs Argentina, Louis van Gaal ingin mematikan Lionel Messi seperti di semifinal Piala Dunia 2014 di Brasil.

Laga Belanda vs Argentina di babak perempat final Piala Dunia Qatar 2022 akan digelar di Stadion Lusail, Sabtu 10 Desember 2022 pukul 22.00 WIB.

Belanda mencapai babak perempat final Piala Dunia Qatar 2022 dengan kemenangan 3-1 atas Amerika Serikat pada Sabtu 3 Desember 2022.

Baca Juga:Hasil Brasil vs Korea Selatan: Bento Akan Tinggalkan Kesatria Taegeuk setelah Tersingkir dari Piala Dunia Qatar 2022Hasil Brasil vs Korea Selatan: Neymar Sangat Takut tidak Bisa Lagi Bermain di Piala Dunia Qatar 2022

Argentina menyusul Oranje dengan mengalahkan Australia 2-1 saat Lionel Messi mencetak gol knockout Piala Dunia pertamanya, Minggu 4 Desember 2022.

Laga Belanda vs Argentina di Stadion Lusail akan mewakili pertemuan Piala Dunia ke-6 antara kedua tim. Hanya 2 pertandingan yang lebih sering dimainkan di turnamen tersebut—Brasil versus Swedia dan Argentina versus Jerman (keduanya 7).

Argentina mengalahkan Belanda melalui adu penalti setelah pertandingan terakhir berakhir tanpa gol di semifinal Piala Dunia 2014 di Brasil. Saat itu, Louis van Gaal berada di periode ke-2 dari 3 periodenya bersama Oranje.

”Tentu saja, (Lionel) Messi adalah pemain paling penting bagi mereka, paling kreatif. Mereka selalu menjadi pemain paling penting,” kata Louis van Gaal kepada De Telegraaf.

”8 tahun lalu di Piala Dunia di Brasil, kami berhasil dengan baik menetralisir Messi. Dia tidak memukul bola saat itu,” ujar pelatih berusia 71 tahun itu.

”Kami pikir kami adalah tim yang lebih baik, tetapi kami akhirnya kalah dalam adu penalti. Saya tidak dapat mendukungnya lagi dengan fakta. Namun itu ingatan saya,” tutur Louis van Gaal.

”Saya menggantikannya untuk memenangkan pertandingan di waktu reguler. Sayangnya, itu tidak berhasil. Kalau dipikir-pikir, itu mungkin keputusan yang bodoh,” kata Louis van Gaal yang pernah melatih Manchester United dan Bayern Munchen.

0 Komentar