Lazio 4 vs 4 Udinese: Sarri Lihat Kekacauan, Sial Gara-Gara Tak Solid

Lazio 4 vs 4 Udinese: Sarri Lihat Kekacauan, Sial Gara-Gara Tak Solid
RAYAKAN. Para pemain Lazio merayakan gol Francesco Acerbi dalam laga melawan Udinese di Serie A yang berakhir dengan skor 4-4 di Stadio Olimpico, Jumat (3/12/2021) dini hari WIB. FOTO: Twitter vumaSPORT
0 Komentar

ROMA, RADAR SPORTSMaurizio Sarri melihat Lazio yang kacau di babak pertama dan comeback yang menentukan untuk bermain imbang 4-4 melawan Udinese di Serie A di Stadio Olimpico, Jumat (3/12/2021) dini hari WIB.

Lazio sempat tertinggal 3-1 di babak pertama melalui dua gol Beto dan Nahuel Molina. Kemudian membalikkan keadaan untuk memimpin 4-3 hanya untuk kebobolan dari tendangan bebas pada menit ke-99.

“Kami kebobolan gol penyeimbang melalui tendangan bebas yang secara terang-terangan diberikan kepada tim yang salah, karena (Brandon) Soppy jelas menahannya dengan lengannya,” kata Maurizio Sarri kepada Sky Sport Italia dikutip radarsports.id dari Football Italia.

Baca Juga:Deretan Gol Penting Ronaldo Hingga Mencapai 800 GolTottenham 2 vs 0 Brentford: Taktik Conte untuk Memenangkan Tekel

“Babak pertama kami kacau, mungkin masih terpengaruh oleh bencana melawan Napoli. Kami kembali ke 3-3, turun menjadi 10 orang. Kemudian ketika mereka mendapat kartu merah kami memimpin 4-3 dan permainan sepertinya sudah berakhir,” tuturnya.

“Ada aspek negatif dan positif dari pertandingan itu. Saya puas dengan reaksi di babak kedua. Kami menunjukkan karakter dan keinginan untuk kembali bermain. Sedangkan di babak pertama kami tidak tahu apa yang sedang terjadi,” ucapnya.

“Masalahnya adalah, kami tidak perlu terus bereaksi terhadap kemunduran. Kami harus memiliki konsistensi dalam penampilan, pendekatan, dan fokus kami. Sebaliknya, kami memiliki beberapa permainan di mana kami benar-benar berjalan dengan kosong. Ini tentang dimatikan secara mental,” katanya.

Tak Konsisten

Lazio memiliki kecenderungan untuk kebobolan melalui serangan balik yang cepat dan kini telah kebobolan 29 gol dalam 15 pertandingan Serie A.

“Kami memiliki momen ketika kami bermain sebagai tim. Namun kami tidak melakukannya secara konsisten. Kami membuat terlalu banyak kesalahan saat bertahan. Namun bukan hanya para pemain bertahan, karena membiarkan serangan balik seperti itu berarti gelandang kami juga tidak bisa mengopernya dengan baik,” tuturnya.

“Sebuah tim yang tidak memiliki soliditas kemudian bisa menjadi sial, itulah yang terjadi pada kami malam ini,” ujarnya.

Lazio menegaskan bahwa mereka telah memulai perjalanan dengan Maurizio Sarri di pucuk pimpinan dan akan tetap berkomitmen untuk proyeknya. Namun seberapa jauh mereka masih harus melangkah?

0 Komentar