Motta: Saya Sangat Menghormati Mourinho

Motta: Saya Sangat Menghormati Mourinho
MENGHORMATI. Pelatih kepala Spezia Thiago Motta menyapa pelatih kepala AS Roma Jose Mourinho sebelum pertandingan Serie A dimulai di Stadio Olimpico, Selasa (14/12/2021) dini hari WIB. FOTO: Twitter Spezia Calcio
0 Komentar

RADAR SPORTS – Pelatih kepala Spezia Thiago Motta menjelaskan bahwa dia memiliki rasa hormat yang besar untuk pelatih AS Roma Jose Mourinho, tetapi merasa dua gol kebobolan melalui bola mati dapat dihindari.

Thiago Motta mengklaim dua sundulan Roger Ibanez dan Chris Smalling mengungkap masalah di Liguria musim ini.

Spezia masih berjuang untuk keluar dari zona degradasi, tetapi meninggalkan Stadio Olimpico dengan tangan kosong pada Selasa (14/12/2021) dini hari WIB, saat AS Roma meraih kemenangan 2-0 atas pasukan Thiago Motta.

Baca Juga:Roma 2 vs 0 Spezia: Mourinho Puas dengan Hasilnya, Tidak Permainannya, Cristante Tekankan Empat BesarPochettino Jelaskan Status Donnarumma dan Icardi di PSG

“Ini juga mengapa kami berada dalam situasi ini,” kata Thiago Motta kepada Sky Sport Italia dikutip radarsports.id dari Football Italia. “Kami kebobolan dua gol yang bisa dihindari dari tendangan sudut,” ujar mantan gelandang Inter itu.

“Mereka memanfaatkan kekuatan mereka dengan mengelola pertandingan dengan baik, kami tidak mampu menciptakan peluang yang tepat untuk membuka kembali pertandingan,” tutur Thiago Motta.

Thiago Motta menghadapi pelatih sebelumnya Jose Mourinho dan menjelaskan pelukan dengan pelatih asal Portugal itu alami menjelang pertandingan.

“Saya sangat menghormatinya, dan saya pikir itu saling menguntungkan,” kata Thiago Motta. “Dia orang yang nyata dan pelukan itu sesuatu yang alami, kami hanya rival selama 90 menit,” tuturnya.

“Sebelum dan sesudahnya, kami akan selalu menjadi teman,” ucapnya.

Wawancara sebelum pertandingan, Thiago Motta mengungkapkan bahwa Jose Mourinho adalah inspirasinya semasa dia bermain untuk Inter di bawah asuhan pelatih Portugal itu. “Mourinho adalah inspirasi,” kata Motta kepada DAZN dikutip radarsports.id dari Football Italia. “Namun bukan hanya untukku. Dia harus untuk semua orang,” tuturnya.

“Saya ingat pertandingan Liga Champions di mana kami memainkan babak pertama yang buruk dan dia marah. Dia menjalani setiap momen dengan tim, emosi yang baik dan yang kurang baik,” ujarnya. (Sandy AW)

0 Komentar