SALERNO – AS Roma butuh babak kedua untuk memecahkan kebuntuan dalam kemenangan 4-0 atas Salernitana di Stadio Arechi, Senin (30/8/2021) dini hari WIB. Dengan hasil tersebut, Giallorossi bersaing di peringkat ketiga papan klasemen sementara dengan mengoleksi enam poin, sama dengan Lazio yang berada di puncak.
Tim berjuluk Serigala itu membuka skor pada menit ke-48 setelah Lorenzo Pellegrini mengonversi umpan Matias Vina menjadi gol.
Jordan Veretout menggandakan keunggulan pada menit ke-52. Pemain berusia 28 tahun tersebut dengan satu sentuhan melepaskan bola datar ke sudut kanan gawang dari dalam kotak penalti usai menerima assist dari Henrikh Mkhitaryan.
Pada menit ke-69 giliran Tammy Abraham yang mencetak gol. Penyerang yang didatangkan dari Chelsea sebesar 40 juta euro tersebut membalikkan badannya untuk melepaskan tembakan ke sudut kiri yang membentur tiang dan masuk ke dalam gawang yang dijaga Vid Belec. Carles Perez pun tercatat sebagai pengumpan untuk gol pemain berusia 23 tahun tersebut.
Pellegrini kembali menunjukkan sinarnya setelah mencetak gol keduanya dalam laga tersebut pada menit ke-79. Pemain Italia itu menerima assist dari Veretout lalu melepaskan tendangan dari luar kotak penalti ke sudut kanan gawang atas yang membuat Belec melongo.
Dalam Kendali Penuh
Pelatih AS Roma Jose Mourinho memastikan bahwa mustahil bagi Giallorossi untuk tidak mengalahkan Salernitana, meski awalnya mengalami kesulitan. “Mustahil untuk tidak memenangkan ini,” kata Mou kepada DAZN dikutip radarsports.id dari Football Italia.
“Saya sangat tenang sejak menit pertama. Tim bermain sangat baik. Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya khawatir ketika kami memimpin melawan Fiorentina dan lebih santai setelah mereka menyamakan kedudukan. Lagi-lagi malam ini, kami mendominasi pertandingan,” ujarnya.
“Beberapa orang mungkin berpendapat kami tidak menciptakan banyak peluang di babak pertama. Namun kami juga tidak membiarkannya di ujung lainnya. Kami berada dalam kendali penuh dan melakukan apa yang kami inginkan dengan bola, membuat Salernitana kelelahan, menggerakkan mereka dan menggunakan saluran operan yang kami latih kemarin dalam latihan,” tuturnya.
Mourinho menghabiskan seluruh pertandingan duduk di sisi ruang istirahat, karena bangku di Stadio Arechi cekung.
Empat Kemenangan
Sang pelatih kini telah memenangkan semua empat pertandingan kompetitif untuk Roma, antara Serie A dan Liga Konferensi Eropa.
“Saya senang bisa kembali ke Italia, dengan klub yang memiliki penggemar sejati, dengan orang-orang yang merasakan semangat yang kami kenal. Saya juga perlu kembali merasakan sensasi ini,” katanya.
“Saya dapat mengatakan bahwa kata kunci yang digunakan Friedkins adalah ‘waktu’ dan Anda dapat merasa tenang ketika Anda tahu bahwa Anda punya waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. Karena itu, saya tidak ingin terlalu banyak waktu atau terlalu banyak ketenangan. Itu bertentangan dengan sifatku! Saya ingin mempercepat prosesnya sedikit,” tuturnya.
“Ketika saya melihat bangku cadangan, saya merasa kami mungkin membutuhkan lebih banyak pengalaman, dan ada skuad yang lebih kuat dari kami. Namun saya sangat senang bisa bekerja dengan para pemain ini dan ketika kami bermain melawan klub yang lebih besar, kami akan bermain untuk menang,” ujarnya.
“Kami mungkin tidak mengelolanya setiap saat, tetapi mentalitas kami tidak boleh berubah tergantung pada lawan kami,” ucapnya.
Beberapa pemain besar mungkin akan meninggalkan Serie A musim panas ini. Namun pelatih menarik seperti Maurizio Sarri, Max Allegri, Luciano Spalletti dan Mourinho telah kembali.
“Saya senang melihat generasi baru pelatih datang. Saya menunggu Don Claudio (Ranieri), mungkin Antonio (Conte) berpikir lain. Bagaimanapun, para pemain lebih penting daripada pelatih,” tuturnya. (Sandy AW)