Sebagai Manajer, Antonio Conte Selalu Meninggalkan Kesuksesan dan Kekacauan

Sebagai Manajer, Antonio Conte Selalu Meninggalkan Kesuksesan dan Kekacauan
Antonio Conte. FOTO: Twitter Fox Football
0 Komentar

Di mana pun Antonio Conte berakhir sebagai manajer, dua hal pasti akan mengikutinya: kesuksesan dan kekacauan.

Antonio Conte telah setuju untuk menjadi manajer baru Tottenham Hotspurs setelah Nuno Espirito Santo dipecat pada Senin (1/11/2021).

Spurs akan mengumumkan kesepakatan perekrutan Conte pada Selasa (2/11/2021) setelah mencapai kesepakatan dengan mantan bos Chelsea dan Inter Milan itu.

Baca Juga:Jurgen Klopp: Kaya Tidak Menjamin KesuksesanMuak Soal Haaland, Lewandowski Mungkin Pergi Ke City

Conte telah menyetujui persyaratan kontrak 18 bulan setelah diyakinkan oleh kepala Spurs Daniel Levy dan Fabio Paratici.

Dikutip radarsports.id dari talkSPORT, alasan Conte mau menerima tawaran Spurs setelah dijanjikan mendapatkan pemain yang dia inginkan di bursa transfer. Sebelumnya, Conte menolak tawaran Spurs di musim panas lalu, karena masalah transfer Spurs yang tak substansial.

Persepsi Spurs selama beberapa dekade juga sebagai tim yang terlalu lunak terhadap pemain. Namun Conte telah membuat nama untuk dirinya sendiri sebagai salah satu pelatih dengan disiplin sepak bola paling keras.

Sentuhan manager berusia 52 tahun itu hampir selalu berhasil. Namun jarang bertahan lama, karena Conte adalah pria yang tidak terlalu peduli untuk berteman .

Itulah mengapa Conte tidak memiliki masalah untuk terlibat dalam kehidupan pribadi para pemainnya untuk memastikan tidak ada kebutuhan yang terlewat dalam usahanya untuk menjadi yang teratas.

Selama berada di Inter Milan, mantan gelandang ini secara tak terlupakan menginstruksikan para pemainnya tentang cara berhubungan badan untuk memaksimalkan performa di lapangan.

Dia mengatakan kepada L’Equipe pada 2019. “Selama musim ini, saya menyarankan para pemain saya untuk berhubungan badan dalam waktu yang singkat dan dengan sedikit usaha, dan lebih baik menggunakan posisi di mana mereka berada di bawah pasangan mereka,” ujar mantan kapten Juventus itu.

Baca Juga:Scholes dan Gary Neville Ingin Pogba Bertahan di MUMadrid Sodorkan Hazard Plus Uang Tunai untuk Mo Salah

“Dan sebaiknya, dengan istri mereka, karena jika dengan orang lain, yah, itu perlu tindakan ekstra,” tuturnya.

Metode Conte memiliki efek positif di Inter Milan saat Romelu Lukaku mencetak gol di lapangan untuk membawa Nerazzurri meraih gelar Serie A musim lalu.

Pemenang Serie A lima kali itu menyesuaikan skuadnya agar sesuai dengan sistemnya, bukan sebaliknya —yang berarti beberapa bintang besar Spurs bisa menjadi target.

0 Komentar