Seedorf Prihatin Ruang Pelatih Kulit Hitam Sangat Sedikit

Seedorf Prihatin Ruang Pelatih Kulit Hitam Sangat Sedikit
0 Komentar

RADARSPORTS.ID – Clarence Seedorf berkecil hati dengan kurangnya tawaran pekerjaan di Italia setelah bertugas di AC Milan. Dia menyoroti betapa sedikit pelatih kulit hitam yang bekerja di sepak bola profesional.

Pemain legendaris asal Belanda itu menghabiskan 14 tahun karier bermainnya di Italia. Dia pernah berseragam Sampdoria, Inter dan AC Milan, yang terakhir dia nikmati bersama selama satu dekade.

Clarence Seedorf mengakhiri hari-hari bermainnya pada Januari 2014. Dia menjadi pelatih kepala baru AC Milan tetapi dipecat kurang dari lima bulan kemudian.

Baca Juga:Dalot Pastikan Portugal Akan Hancurkan SpanyolBagnaia Minta Maaf setelah Terjatuh di Lap Terakhir

Antara Januari 2014 dan akhir musim, AC Milan mengumpulkan 35 poin—keempat terbanyak di Serie A—dan Clarence Seedorf memenangkan tepat setengah dari 22 pertandingannya sebagai pelatih di semua kompetisi.

Sebelum kedatangan Clarence Seedorf musim itu, perolehan 22 poin AC Milan dari 19 pertandingan hanyalah yang terbaik ke-11 di Serie A. Demikian pula, satu-satunya pelatih Rossoneri yang meningkatkan tingkat kemenangannya dalam satu musim sejak saat itu adalah Vincenzo Montella dan Stefano Pioli.

Clarence Seedorf memang kembali melatih dua tahun kemudian bersama Shenzhen, sebelum juga pernah bermain dengan Deportivo La Coruna dan Kamerun. Namun itu masih mengganggunya betapa sedikit peluang di Italia yang didapatnya.

”Saya bertanya-tanya mengapa saya tidak memiliki kesempatan lain di Italia, saya memiliki dua anak yang lahir di sini,” katanya di Turin Sports Festival, menurut Pianeta Milan, dilansir Livescore, Minggu, 26 September 2022.

Clarence Seedorf tidak berpikir Italia adalah negara rasis. ”Saya selalu mendukung ini dan saya pikir saya mengerti bagaimana itu. Ada rasis, tetapi (negara) tidak,” ucapnya.

”Jika kita melihat apa yang terjadi, ada sedikit dasar untuk memahami bahwa mereka yang datang (sebagai pelatih kepala) setelah saya di Milan segera menemukan tim (setelah kemudian meninggalkan Milan), dan saya bahkan tidak memiliki satu proposal pun. Setelah 20 tahun di Italia… atau mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak ingin menyinggung saya dengan sebuah proposal,” tuturnya.

0 Komentar