RADARTASIK.ID – Mewah dan berlebihan. Ini sejarah gaya hidup hedonis dari zaman kuno hingga sekarang yang harus Anda ketahui.
Kehidupan hedonis memiliki sejarah panjang yang bermula dari zaman kuno. Pada masa itu, para bangsawan dan penguasa seringkali menghamburkan kekayaan mereka untuk mewujudkan kehidupan hedonis. Mereka memiliki banyak budak dan pelayan yang siap memenuhi kebutuhannya.
Pada abad ke-5 SM, para aristokrat Yunani kuno memiliki gaya hidup yang sangat mewah, dengan perhiasan, pakaian mewah, dan pesta besar.
Baca juga: Mengenal Gaya Hedon Ala AKP Agnis Juwita Manurung
Sejarah Gaya Hidup Hedonis Zaman Roma Kuno
Gaya hidup hedonis kemudian menyebar ke Roma kuno, di mana kekayaan menjadi fokus utama. Di Roma, kekayaan menjadi simbol status dan kekuasaan, dan para elite sering mengadakan pesta mewah dan bersenang-senang di villa mereka yang megah.
Pada Abad Pertengahan, gaya hidup hedonis sering dikaitkan dengan Gereja Katolik Roma, yang melarang konsumsi daging dan alkohol pada waktu-waktu tertentu dalam setahun. Namun, di kalangan aristokrat, hidangan dan minuman mewah masih sering mereka hidangkan.
Pada zaman Renaisans, gaya hidup hedonis menjadi populer di kalangan kelompok seni, terutama di Italia. Mereka menganggap dirinya sebagai pencipta keindahan dan mewujudkan gaya hidup yang mewah dan bebas.
Baca juga: 10 Alasan Psikologis di Balik Gaya Hidup Hedonis
Gaya hidup hedonis kemudian menjadi lebih terbuka di abad ke-18 dan ke-19, terutama di kalangan aristokrat dan bangsawan. Mereka sering mengadakan pesta besar dan merayakan kekayaannya dengan cara yang mewah dan berlebihan.
Era Victoria Menentang Gaya Hidup Hedonis
Selama era Victoria di Inggris, muncul gerakan kebangkitan moralitas yang menentang gaya hidup hedonis. Namun, pada awal abad ke-20, kehidupan hedonis kembali menjadi populer. Terutama di kalangan selebriti dan orang kaya.