Graeme Souness percaya kekalahan Manchester City di Tottenham menunjukkan dengan tepat mengapa mereka menawar untuk mengontrak Harry Kane dari Spurs musim panas ini.
Juara Liga Premier itu dikalahkan 1-0 di Spurs pada Minggu (15/8/2021) malam WIB, ketika tim Pep Guardiola menderita kekalahan ketiga berturut-turut di semua kompetisi. City juga gagal mencetak gol dalam kekalahan mereka sebelumnya di final Liga Champions dan Community Shield minggu lalu.
Kane, yang melewatkan pertandingan hari Minggu di mana Ferran Torres bermain sebagai starter untuk City, ingin meninggalkan Spurs musim panas ini. City mengajukan tawaran 100 juta pound sterling (sekitar Rp 2,05 triliun) untuk striker tersebut pada bulan Juni.
Baca Juga:Heung-min Son: Penampilan yang Luar BiasaKalah dari Spurs, Pep Sebut City Tidak Cukup Klinis
Penggemar Tottenham menyanyikan “apakah Anda menonton Harry Kane?” pada tahap penutupan kemenangan tim mereka. Namun Souness yakin pertandingan itu benar-benar menggarisbawahi mengapa penandatanganan Kane masuk akal bagi City. Bahkan jika mereka harus menghabiskan lebih dari 100 juta pound sterling untuk menandatangani striker.
“City membutuhkan pencetak gol,” kata Souness dikutip radarsports.id dari Sky Sports, Senin. “Musim lalu, pencetak gol terbanyak mereka adalah Gundogan,” ucapnya.
“Ini bukan ilmu roket. Mereka tidak mengajukan tawaran untuk Harry Kane tanpa alasan yang bagus. Mereka membutuhkan penyerang tengah yang tepat di tim itu,” tutur pakar sepak bola tersebut.
Berbicara sebelum pertandingan, Souness memperkirakan Kane akan meninggalkan Tottenham sebelum jendela transfer ditutup dalam waktu dua minggu.
“Kami harus menerima bahwa kekuatan hari ini ada pada para pemain. Ini adalah pemandangan yang tidak bisa ditolerir melihat Harry Kane ingin keluar dari kontrak tiga tahun yang masih dia miliki,” ujar Souness. “Namun hasilnya tidak bisa dihindari. Saya pikir dia akan pergi,” katanya.
Tottenham, bagaimanapun, bersikeras bahwa Kane tidak untuk dijual.
Kane adalah satu-satunya anggota skuad Euro 2020 Inggris yang tidak tampil sebagai starter atau pemain pengganti pada akhir pekan pembukaan musim baru Liga Premier.
Dia kembali berlatih pada Jumat dengan bos baru Spurs Nuno Espirito Santo menghubungkan ketidakhadirannya dengan kurangnya persiapan fisik.