Jack Grealish mencetak gol pada debut kandangnya saat Manchester City bangkit dari kekalahan atas Tottenham Hotspur pekan lalu dengan mengalahkan Norwich City 5-0 di Stadion Etihad, Sabtu (21/8/2021) malam WIB.
City tak henti-hentinya mendominasi dari peluit pertama hingga terakhir dan memimpin setelah enam menit, ketika upaya Grant Hanley membersihkan umpan silang Gabriel Jesus mengenai Tim Krul dan masuk ke gawangnya sendiri.
Upaya itu yang pertama dari tiga assist pemain Brasil tersebut dari posisi kanan. Manajer Pep Guardiola pun memuji penampilan sang pemain.
Baca Juga:Koeman Akui Dampak Kehilangan Messi Masih TerasaAthletic Bilbao 1 vs 1 Barcelona: Pahlawan Baru dalam Diri Memphis Depay
Jesus kembali menunjukkan peran pentingnya. Dia memberikan assist untuk gol Grealish pada menit ke-22 yang menjadi gol pertama bagi pemain yang baru dibeli 100 juta pound sterling (sekitar Rp 2,03 triliun) itu. Mantan kapten Aston Villa itu pun merayakan golnya dengan jari-jarinya di telinganya sebagai pesan nyata untuk para pencelanya.
Aymeric Laporte mencetak gol pertamanya di Etihad dari sepak pojok Ilkay Gundogan tepat setelah satu jam (64’). Setelahnya Raheem Sterling, yang datang dari bangku cadangan menggantikan Ferran Torres, mencetak gol 10 menit setelah masuk. Lagi-lagi pemberi assist untuk gol pada menit ke-71 itu adalah Jesus.
Norwich membutuhkan waktu 78 menit untuk mengumpulkan satu-satunya tembakan mereka dalam pertandingan melalui pemain sayap Milot Rashica sebelum pemain pengganti Riyad Mahrez mencetak gol di menit akhir (84’) saat awal musim Canary yang menghukum berlanjut. Sementara bagi City, kemenangan tersebut meningkatkan moral untuk pulih dari kekalahan mereka di Tottenham akhir pekan lalu.
Pentingnya Jesus
Manajer Manchester City Pep Guardiola menegaskan betapa pentingnya peran Gabriel Jesus di posisi penyerang kanan. “Dia sangat penting bagi saya. Bukan hanya ketika dia membuat penampilan luar biasa seperti hari ini, itu setiap hari. Dia layak untuk terus bermain, ketika seorang pria bermain dengan cara ini dia layak untuk itu. Main lagi,” tuturnya dikutip radarsports.id dari Sky Sports.
“Dia adalah pemain yang suka bermain lebih melebar daripada posisi sentral. Salah satu alasan mengapa saya menjadi manajer di momen terbaik dalam karier saya, selain gelar dan trofi, adalah karena Anda bisa bekerja dengan orang-orang, manusia seperti Gabriel,” ujarnya.