ROMA – AS Roma menaklukkan Trabzonspor 3-0 pada leg kedua babak kualifikasi Liga Konferensi Eropa di Stadio Olimpico, Jumat (27/8/2021) dini hari WIB. Dengan hasil tersebut, Giallorossi unggul agregat 5-1 setelah pada pertemuan pertama menang 2-1.
Tuan rumah membuka keunggulan 1-0 pada menit ke-20 setelah Bryan Cristante mencetak gol menyusul umpan Rick Karsdorp. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Nicolo Zaniolo mencatatkan namanya di papan skor setelah mencetak gol pada menit ke-65 usai memanfaatkan assist Jordan Veretout.
Baca Juga:Madrid Naikkan Tawaran untuk Mbappe, PSG Tidak GoyahArsenal Tawarkan Willian ke Milan
Gol ketiga Roma lahir dari kaki Stephan El Shaarawy pada menit ke-84. Mantan pemain AC Milan tersebut mendapatkan assist dari Lorenzo Pellegrini.
Pelatih Roma Jose Mourinho senang sangat melihat tim lolos ke babak penyisihan grup Liga Konferensi Eropa UEFA dengan kemenangan agregat 5-1 atas tim Turki.
Mentalitas
“Saya menyukai mentalitasnya,” kata Mourinho kepada Sky Sport Italia setelah pertandingan dikutip radarsports.id dari Football Italia. “Meskipun di beberapa titik tim mengalami kesulitan, karena lawannya bagus,” lanjutnya.
“Orang-orang mengerti bahwa ada semangat, cara berpikir tentang permainan dan klub, dan saya menyukai ini,” tuturnya.
“Sayang sekali tim seperti Trabzonspor bahkan tidak bermain di Conference. Ini adalah tim Liga Eropa dan itu memalukan bagi mereka, karena mereka memiliki kualitas,” ucapnya.
Peran Patricio
Mou memuji penampilan kiper Rui Patricio yang menunjukkan peran pentingnya menjaga gawang tidak kebobolan. “Di awal babak kedua, jika Rui Patricio tidak melakukan penyelamatan itu, permainan berubah,” tuturnya.
“Kami harus memiliki kerendahan hati untuk memahami bahwa hasil ini di atas segalanya merupakan cerminan dari 15 menit terakhir dan bukan 90, karena ini adalah hasil yang berat bagi mereka,” ujarnya.
Baca Juga:Barcelona Potong Gaji Busquets, Tak Akan Beri BonusPep Guardiola Tak Akan Perpanjang Kontrak di City
“Sangat penting untuk mengetahui cara bermain dalam kesulitan juga. Mudah ketika Anda mendominasi, bahkan dari sudut pandang emosional. Ketika Anda berada dalam kesulitan, Anda harus melawan. Memiliki penjaga gawang yang tidak datang mengunjungi kota itu penting. Penyelamatan itu memungkinkan kami untuk melawan kesulitan, kemudian kami memiliki kualitas untuk mengetahui bagaimana cara melakukan serangan balik meskipun kenyataan pertandingan berbeda,” katanya.