Jose Mourinho menyatakan bahwa dia membohongi diri sendiri tentang pertandingan ke-1.000-nya tidak istimewa. Dia pun berterima kasih kepada seseorang di atas sana yang membantu Roma mengalahkan Sassuolo 2-1 di injury time babak kedua di Stadio Olimpico, Senin (13/9/2021) dini hari WIB.
Itu adalah malam yang luar biasa di Olimpico, karena Neroverdi secara realistis akan merasa mereka bahkan bisa memenangkannya dengan sejumlah peluang yang mereka ciptakan, apalagi bangkit dengan kekalahan 2-1.
Di sisi lain, tendangan melengkung Stephan El Shaarawy pada menit ke-91 membuat para pemain, pendukung, dan pelatih Giallorossi berlari liar di bawah Curva Sud untuk merayakannya.
Baca Juga:Leeds United 0 vs 3 Liverpool: Harvey Elliott Cedera ParahReal Madrid Tekuk Celta, Benzema Spektakuler
Itu adalah cara sempurna untuk menandai pertandingan ke-1.000 Mou sebagai pelatih, belum lagi mempertahankan awal yang sempurna untuk musim ini.
“Selama seminggu, saya membohongi diri sendiri, memberi tahu semua orang bahwa ini bukan pertandingan spesial. Saya mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa itu tidak istimewa. Itu adalah pertandingan yang spesial,” ucapnya dikutip radarsports.id dari Football Italia.
“Itu adalah pertandingan dengan nomor khusus bagi saya, yang sampai hari terakhir hidup saya, saya akan selalu mengingat ini adalah pertandingan ke-1.000. Aku takut kenangan abadi itu akan berupa kekalahan,” ujarnya.
“Itu adalah sensasi yang luar biasa. Bisa jadi 6-6, 7-7, Sassuolo juga bisa menang 2-1, Rui Patricio membuat beberapa penyelamatan luar biasa, kami melewatkan dua gol terbuka. Itu adalah pertandingan yang benar-benar luar biasa,” tuturnya.
“Saya tidak merasa 58 tahun hari ini, saya merasa 10-12-14 tahun, usia ketika Anda mulai memimpikan karier di sepak bola. Itu adalah pelarian seorang anak,” ucapnya.
Memuji Sassuolo
Mourinho memuji pelatih Sassuolo Alessio Dionisi, mengakui bahwa Neroverdi pantas mendapatkan setidaknya satu poin.
“Saya meminta maaf kepada Dionisi setelah itu, karena itu adalah pertandingan yang fantastis, mereka bisa dengan mudah menang seperti kami. Saya tidak bisa melupakan bahwa perasaan yang dimiliki Dionisi sekarang adalah yang saya rasakan berkali-kali. Dia adalah pelatih yang sangat baik, memiliki tim yang hebat dan memberikan identitas yang nyata bagi timnya,” katanya.