Milan dengan cepat membuat peminjaman Tomori menjadi permanen pada bulan Juni setelah dia memainkan peran besar dalam mengakhiri delapan tahun absen mereka dari Liga Champions dengan finis di tempat kedua Serie A.
“Tentu saja ada kekecewaan di pihak saya (karena tidak dipanggil). Namun itu memiliki semacam faktor pendorong, saya kira Anda bisa mengatakan pemikat. Saya ingin pergi ke turnamen besar bersama Inggris, saya ingin memiliki kesempatan untuk berada di sana,” ujarnya.
“Bermain di Liga Champions bersama Milan adalah kesempatan bagus untuk menunjukkan diri saya, untuk menunjukkan apa yang bisa saya lakukan,” tuturnya.
Baca Juga:Chelsea vs Zenit: Kesempatan Buat Ben ChilwellMalmoe FF vs Juventus: Allegri Tekan Pemain Nyonya Tua untuk Menang
“Saya termotivasi untuk pergi ke Piala Dunia 2022, yang akan menjadi mimpi,” ucapnya.
“Perjalanan masih panjang, banyak sepak bola yang harus dimainkan. Jadi saya harus memastikan bahwa saya benar di Milan dan kami akan lihat dari sana,” katanya.
“Pada tahun 2020 saya tidak banyak bermain. Saya tidak terlalu senang. Segalanya tidak berjalan baik untuk saya,” tuturnya.
“Kemudian 2021 datang dan tiba-tiba saya berada di Milan, negara baru, bermain untuk AC Milan, berjuang untuk liga, dan masuk ke Liga Champions,” ujarnya.
“Kemudian musim baru dimulai, saya telah melihat San Siro untuk pertama kalinya dengan penggemar. Ini adalah angin puyuh, tetapi saya menyukainya,” ucapnya.
Ujian Berat
Milan melakukan perjalanan ke Merseyside dalam kondisi yang baik. Tomori telah memainkan setiap menit dari tiga kemenangan Serie A mereka sejauh musim ini. Namun anak muda itu terlalu akrab dengan ancaman yang ditimbulkan oleh lini depan Liverpool.
“Semua orang tahu betapa hebatnya itu. Mereka memenangkan liga dan Liga Champions dengan tiga pemain depan ini dan mereka telah menambahkannya,” katanya.
Baca Juga:Pele Akan Meninggalkan Perawatan Intensif Minggu IniCONCACAF dan Konfederasi Sepak Bola Asia Menyambut Proposal Piala Dunia Dua Tahunan
“Ini akan menjadi ujian bagi kami. Secara individu kami harus kuat, kami harus menjadi pejuang. Secara kolektif kami harus melakukan hal yang sama. Mereka menimbulkan ancaman bagi setiap pertahanan di Eropa,” tuturnya.
“Kami tahu ini akan menjadi malam yang sulit, tetapi ini adalah pertandingan yang ingin kami mainkan, situasi inilah yang akan membuat kami lebih baik sebagai tim dan sebagai individu,” ujarnya. (Sandy AW)