“Kami kadang-kadang melihat—sedikit seperti Harvey Elliott (di Liverpool)—cedera parah dan tidak pernah ada yang sembrono atau jahat. Namun mungkin sedikit kurang berpengalaman untuk melewati tanpa menguasai bola… Namun itu membuat sulit setelah itu dengan 10 orang,” ujarnya.
Kemudian umpan Lingard yang buruk mengarah ke Theoson Jordan Siebatcheu. Pemain berusia 25 tahun tersebut melepaskan tendangan terakhir hingga mengubah skor menjadi 2-1 pada menit ke-90+5.
“Itulah sepak bola untuk Anda di level tertinggi. Kurang konsentrasi, membuat kesalahan dan Anda mendapat hukuman. Kami melakukannya tahun lalu di Eropa, kami kebobolan dua serangan balik yang sangat ceroboh melawan (Istanbul) Basaksehir dan kami kalah dalam pertandingan itu,” tuturnya.
Baca Juga:Barcelona 0 vs 3 Bayern Munchen: Koeman Akui Beda KualitasChelsea 1 vs 0 Zenit: The Blues Telah Lama Kehilangan Striker seperti Lukaku
“Hari ini, di detik-detik terakhir, Jesse ingin bermain aman dan salah memberikan umpan dan kami kebobolan gol. Itu terjadi dalam sepak bola,” katanya.
“Kami tahu kami telah memberi diri kami tugas yang lebih sulit daripada yang kami lakukan tahun lalu. Namun semua orang mengira kami lolos setelah dua pertandingan tahun lalu. Anda membutuhkan 10, mungkin 12 poin, memenangkan semua pertandingan kandang Anda dan mungkin satu pertandingan tandang,” ujar Solskjaer.
“Kami kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tiga poin, tetapi kami memiliki dua pertandingan kandang berikutnya dan kami akan fokus pada dua itu,” ucapnya. (Sandy AW)