BERGAMO – Stefano Pioli berseri-seri dengan bangga setelah kemenangan tandang 3-2 AC Milan atas Atalanta dan sempat unggul 3-0 dalam laga Serie A, Senin (4/10/2021) dini hari WIB.
Rossoneri terkenal mulai membangun kembali setelah kekalahan 5-0 di Bergamo pada Desember 2019, tetapi kembali ke Gewiss Stadium pada Oktober 2021 dengan kinerja yang sangat dominan.
Mereka unggul 3-0, dengan Davide Calabria mencetak gol dalam 28 detik. Kemudian Sandro Tonali dan Rafael Leao mencatatkan namanya di papan sekor pada menit ke-43 dan ke-78. Namun balasan lewat penalti Duvan Zapata (86’) dan Mario Pasalic (90+4’) mengubah hasil menjadi 3-2.
Baca Juga:Simeone Sebut Tanpa Messi Barca Kehilangan PembedaSuarez Klaim Selebrasi Isyarat Telepon Bukan untuk Sindir Koeman
“Tidak ada gunanya menyangkalnya. Kami bermain sangat baik dengan intensitas, energi, dan kualitas. Ini adalah akhir yang bagus dari serangkaian pertandingan sulit dan tim sedang berkembang, di Liga Champions serta Serie A. Jadi kami harus terus seperti ini,” kata sang pelatih kepada DAZN dikutip radarsports.id dari Football Italia.
“Saya pikir sejujurnya ada pelanggaran terang-terangan pada gol kedua dan saya tidak tahu bagaimana mereka tidak menyebutnya. Bagaimanapun, itu tidak relevan,” tuturnya.
Pioli menyebut La Dea selalu membuat Diavolo mendapat masalah besar selama bertahun-tahun dan tampil bagus di Liga Champions juga. “Jadi bisa memainkan mereka dengan level seperti ini dan menang menunjukkan kami benar-benar membuat kemajuan,” ujarnya.
Brahim Diaz dan Rafael Leao lebih efektif saat menyerang daripada bertahan. Namun Pioli tidak melihat itu sebagai kelemahan.
“Untuk striker, lebih baik berlari ke depan daripada berlari ke belakang. Kami mencoba untuk menjadi berbahaya setiap kali kami maju. Kami memiliki banyak kualitas dalam serangan dan kecepatan. Itu berarti menjalankan beberapa risiko. Namun itu bagus ketika mereka keluar,” katanya.
Pioli menyatakan timnya telah bekerja dengan cara tertentu selama dua tahun sekarang dan mendapatkan hasilnya. Para pemain harus tetap rendah hati dan menjaga keyakinannya. “Kami tahu Atalanta sangat agresif dalam bertahan. Jadi kami mencoba melepaskan seseorang dari lini tengah untuk maju,” tuturnya.
“Apa yang tidak kami lakukan dengan baik di setengah jam pertama melawan Liverpool adalah menjadi dinamis. Namun kami belajar darinya dan mengambil pendekatan yang tepat di sini, melawan tim dengan gaya yang cukup mirip,” ucapnya.