Pengacara Presiden Claudio Lotito, Gian Michele Gentile, mengklaim bahwa Lazio diserang oleh FIGC setelah Lega Serie A mengkritik Maurizio Sarri karena kasar.
Klub telah berulang kali bentrok dengan pihak berwenang selama beberapa bulan terakhir.
Baru-baru ini, Sarri mengeluh bahwa mereka dipaksa untuk bermain melawan Bologna di Serie A hanya 61 jam setelah pertandingan Liga Eropa melawan Lokomotiv Moscow, pertandingan yang kemudian mereka kalah 3-0 pada Minggu.
Baca Juga:Milan Siapkan Kontrak Baru untuk PioliMbappe Merasa Takut Ketika Presiden PSG Tak Mau Membiarkannya Pergi Gratis
Ketua Lega Serie A Paolo Dal Pino menanggapi hari ini dengan komentar yang akan semakin memperburuk situasi.
“Sarri telah menyatakan perang terhadap Lega. Namun saya tidak berpikir dia mengatakan hal-hal ini di Liga Premier ketika dia harus bermain 60 jam kemudian. Di sini dia punya 61,” kata Dal Pino dikutip radarsports.id dari Football Italia, Selasa (5/10/2021).
“Kami terbiasa dengan tekanan dari klub dan pelatih, yang tidak kami hargai adalah orang-orang yang kasar,” ujarnya.
Ada juga insiden minggu lalu ketika Lotito dilarang memasuki markas FIGC untuk pertemuan Presiden klub.
Pasalnya, dia saat ini diskors karena deretan tes Covid-19 yang tidak memenuhi pedoman yang dipersyaratkan.
Lotito telah mengajukan banding atas putusan tersebut dan mengklaim bahwa dia dapat hadir selama banding, tetapi Federasi menjawab bahwa larangan itu masih berlaku.
Pengacara Lazio Gian Michele Gentile berbicara kepada Radio Incontro Olympia tentang situasi tersebut dan membuat beberapa klaim yang berani.
Baca Juga:Kritikan Media Prancis, Neymar Adalah Bayangan dari Dirinya yang DuluDickov Percaya Manchester City Tetap Favorit untuk Gelar Liga Premier
“Ini adalah bukti bahwa Lazio diserang oleh FIGC. Lega Serie A selalu berbicara tentang Sarri, ketika saya melihat pelatih yang berbeda selama derbi yang melangkah ke lapangan untuk mendapatkan bola kembali,” tuturnya.
“(Presiden FIGC Gabriele) Gravina tidak pernah menyembunyikan permusuhannya terhadap Lotito, yang seharusnya tidak dikeluarkan dari Dewan Federal,” ujarnya. (Sandy AW)