Kekalahan mengejutkan Paris Saint-Germain 2-0 dari Rennes selama akhir pekan secara alami menyebabkan kritik terhadap tim Mauricio Pochettino. Baru saja mengalahkan Manchester City di Liga Champions, pemain Paris yang bertabur bintang gagal saat mereka kembali beraksi di Ligue 1.
Yang lebih buruk dari kekalahan itu sendiri adalah PSG mengakhiri pertandingan tanpa satu pun tembakan tepat sasaran. Lionel Messi datang paling dekat saat dia membentur mistar gawang dengan tendangan bebas.
“Kebobolan gol seperti yang kedua menyakitkan,” kata Mauricio Pochettino setelah pertandingan, dengan PSG kebobolan sesaat sebelum dan setelah babak pertama, dikutip radarsports.id dari Marca. “PSG tidak boleh membuat kesalahan seperti ini,” ucapnya.
Baca Juga:Dickov Percaya Manchester City Tetap Favorit untuk Gelar Liga PremierLukaku: Saya Benci Dicap sebagai Pemburu Gol
Messi tidak dapat menunjukkan kelasnya, begitu pula Neymar, Kylian Mbappe, atau Angel Di Maria.
Neymar memiliki lebih banyak kritik daripada yang lain. L’Equipe menulis bahwa pemain Brasil itu jauh dari pemain yang dia miliki bersama Barcelona lima atau enam tahun lalu atau bahkan dengan PSG selama musim panas 2020.
Neymar hanya mencetak dua dari 41 tembakan ke gawang terakhirnya, dan dia tidak memiliki waktu terbaik. Media Prancis menuding penampilannya, dan mencari jawaban atas masalahnya.
Le Parisien juga menyerang mantan penyerang Barcelona itu, menuduhnya boros secara teknis dan kurang presisi. Juga menunjukkan bahwa Neymar adalah bayangan dirinya sendiri, mencap pemain Brasil itu sebagai yang terburuk sejak awal musim. Sambil juga bertanya apakah akan melihat yang terbaik dari Neymar lagi. (Sandy AW)
Sumber: Marca