Namun, dua gol telat untuk Swiss menandai kebangkitan yang luar biasa, yang memuncak ketika Yann Sommer menebak cara yang tepat melawan Mbappe dalam adu penalti.
Bersamaan dengan kegagalan dari jarak 12 yard, Mbappe tidak melepaskan tembakan tepat sasaran meski melepaskan tembakan dalam enam upaya melawan tim Vladimir Petkovic. Namun rentetan pelecehan, termasuk komentar rasis, membuat mantan penyerang Monaco itu mempertimbangkan masa depannya.
“Saya sangat mencintai tim nasional Prancis sehingga saya memisahkan dari itu semua,” ujarnya. “Yang mengejutkan saya, sekali lagi, dipanggil monyet untuk penalti,” tuturnya.
Baca Juga:Mbappe Peringatkan Neymar dan MessiAnalisis, Mbappe Bisa Pergi, Bisa Juga Akhirnya Bertahan
Di saat membutuhkan dukungan, Mbappe merasa orang-orang menyudutkannya. “Bukan karena saya mengambil penalti saya ke kiri dan Sommer menghentikannya: itu ada pada saya, itu adalah kaki saya yang melakukan itu,” katanya.
“Saya dicemooh di semua stadion di Prancis! Selain itu, tidak hanya itu, ada juga transfer. Namun kenyataannya saya dicemooh di semua stadion, ya,” ucapnya.
“Namun saya mengerti segalanya di dunia olahraga sekarang. Jika Anda tidak bagus, Anda menerima apa yang orang katakan, begitulah,” tuturnya.
“Anda hanya perlu melihat diri Anda di cermin. Saya tidak sebaik yang seharusnya. Saya menerimanya, dan saya hidup dengan kegagalan ini karena itu akan membantu saya dengan baik,” ujarnya. (Sandy AW)