Kisah Francesco Totti di Roma adalah salah satu yang menonjol dalam sepak bola modern. Pria asal Italia itu menghabiskan seluruh kariernya dengan klub masa kecilnya. Dia mengorbankan kesempatan memenangkan semua yang ditawarkan dalam permainan untuk tetap bersama klub yang selalu dia cintai.
Bintang nomor 10 itu, tidak diragukan lagi salah satu pemain paling berbakat di generasinya. Memang, dia hanya memenangkan gelar Serie A dan Piala Dunia selama hari-harinya bermain. Namun dia bisa memenangkan lebih banyak lagi jika dia bersedia meninggalkan Kota Abadi.
Meskipun sejumlah klub menunjukkan minat untuk mengontraknya selama kariernya, satu-satunya saat dia mempertimbangkan secara serius untuk pindah adalah pada tahun 2006. Ketika pemain berusia 29 tahun itu mendapat tawaran dari Real Madrid.
Baca Juga:Agen Ansu Fati Siap Bahas Kesepakatan Baru dengan BarcelonaEder Militao Kembali dari Tugas Internasional karena Cedera
“Tentu saja saya memikirkannya,” kata Totti kepada The Guardian dilansir Marca, Rabu (13/10/2021).
“Katakanlah bahwa ada beberapa hari di mana kami memiliki satu kaki masuk dan satu kaki keluar. Kemudian, saya telah mengatakan, sering dan jujur, bahwa pilihan untuk tetap bersama Roma dibuat dari hati. Pada saat-saat itu, ketika Anda merasa seperti ini, Anda tidak bisa pergi,” tuturnya.
“Namun tentu saja, melihat ke belakang, memikirkan fakta mengatakan tidak kepada Real Madrid, sedikit keraguan tetap ada,” ujarnya.
“Real Madrid adalah satu-satunya tim lain yang bisa saya datangi untuk bermain. Satu-satunya tim yang mungkin, saya pikir. Pengalaman di negara yang berbeda bisa menjadi sesuatu yang indah untuk semua orang. Untuk keluarga saya. Bagi saya,” ucapnya.
“Ketika Anda membuat pilihan dengan kepala Anda sendiri, itu tidak akan pernah menjadi pilihan yang salah. Bukankah begitu?” katanya.
Cinta Abadi
Karier Totti selama 25 tahun bersama Roma membuatnya mendapatkan tempat permanen di hati para penggemar Giallorossi. Namun dia menerima bahwa kesetiaan semacam ini tidak lagi biasa dalam sepak bola.
“Saya memulai di waktu yang berbeda. Sepak bola yang berbeda,” tutur Totti.
Baca Juga:Argentina vs Peru: Messi Berkembang di Lingkungan Tim La AlbicelestePSG Berharap Dapat Bujuk Mbappe untuk Bertahan
“Sepak bola yang terbuat dari cinta, kasih sayang terhadap penggemar. Bermain untuk tim yang selalu saya dukung, jauh lebih mudah bagi saya untuk membuat pilihan ini. Dua puluh lima tahun dalam satu tim bukanlah hal yang kecil, dan menjadi kapten, menjadi salah satu pemain terpenting, Anda selalu perlu mengukurnya,” ujarnya.