Bek Manchester United Diogo Dalot mengatakan dia menikmati setiap kesempatan untuk bermain dengan rekan senegaranya dan idolanya Cristiano Ronaldo.
Dalam wawancara eksklusif dengan Inside United, majalah resmi klub, pemain nomor 20 kami berbicara tentang bagaimana rasanya bermain dengan Ronaldo dan bagaimana dia mengikutinya sepanjang masa kecilnya.
“Kenangan pertama saya adalah ketika dia berada di United. Saat itulah saya mempelajari semua tentang dia dan sangat menyukai cara dia bermain,” kata mantan pemain Porto itu.
Baca Juga:Isu Transfer: Coutinho, Lewandowski, Ansu Fati, Pogba, De Beek, Niklas Sule, Lingard, Romagnoli, Dybala, Tchouameni, Noa LangUntuk Sukses, Newcastle Butuh 17 Pemain Baru
“Saya sudah berbicara berkali-kali tentang Cristiano. Dia adalah referensi besar bagi saya untuk tumbuh dewasa. Kemudian saya memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya di tim nasional. Sekarang menjadi rekan satu tim. Bisa bermain dengan yang terbaik, ini adalah momen yang sangat membanggakan dalam karier saya,” tuturnya.
Dikutip dari Mundo Deportivo, Dalot menjelaskan pengaruh apa yang dimiliki seorang Ronaldo di Portugal. “Di negara kami, semua orang mengenalnya. Semua orang mengikutinya dan dia memiliki dampak besar,” kata Dalot.
Lahir dan tumbuh di Portugal, Diogo hadir di Estadio do Dragao ketika Ronaldo mencetak gol dari jarak jauh saat melawan Porto di perempat final Liga Champions UEFA, pada April 2009.
“Pertama kali saya melihatnya di Porto ketika dia mencetak gol itu dari jarak hampir 100 yard (91,44 meter,” kata Dalot mengenang sambil tertawa.
“Saat itu saya berada di tribun di belakang gawang dan jelas saya tidak terlalu senang karena saya mendukung Porto. Namun itu adalah kenangan pertama saya melihatnya secara langsung. Saya mencoba menghubunginya ketika saya masih kecil dan dia masuk tim nasional tetapi ingatan pertama saya adalah pertandingan itu. Setelah itu menontonnya di internet dan video seperti orang lain,” ujarnya.
Sampai hari ini, Dalot masih mengagumi Ronaldo karena bakat dan kemampuan mencetak gol. Namun profesionalisme pemain berusia 36 tahun itu yang paling mengesankannya.
“Saya pikir itu cara dia melakukan dirinya sendiri dan mempersiapkan diri untuk pertandingan, sangat istimewa. Anda dapat melihatnya di belakang layar juga dapat melihatnya saat di lapangan. Sungguh menakjubkan memiliki energi dan mentalitas itu,” tuturnya.