Dalam sebuah wawancara dengan L’Equipe, bintang Paris Saint-Germain Kylian Mbappe mengakui bahwa dalam tim ada hierarki dan pemain internasional Prancis itu mengatakan tidak lagi memikirkan masa depannya.
Sang pemain mengakui bahwa masih jauh untuk melanjutkan kontraknya di PSG yang akan berakhir pada Juni 2022. “Hari ini, masa depan saya bukan prioritas saya. Saya telah menggunakan banyak energi musim panas ini dan itu melelahkan,” ujarnya dilansir Livescore.
Mbappe menegaskan bahwa klub yang ingin dia tuju adalah Real Madrid. Namun dia mengklarifikasi bahwa dia tidak pernah ingin pergi dengan gratis. Mbappe ingin membalas budi kepada manajemen PSG.
Baca Juga:Messi: Transfer ke PSG Terjadi dalam SemalamBermain Dengan Ronaldo Adalah Impian Diogo Dalot
“Saya ingin menunjukkan rasa terima kasih kepada klub yang telah menerima saya di usia 18 dan memberi saya begitu banyak kesempatan,” ucapnya.
“Saya terus bermain sepanjang Agustus, bermain bagus. Saya berada di tim yang hebat dan tempat di mana saya bahagia selama empat tahun ini,” katanya.
Hanya Mbappe menganggap bahwa dia sedikit gelisah ketika mengetahui presiden PSG Nasser Al-Khelaifi mengatakan bahwa dia tidak akan membiarkannya pergi.
Saat ditanya kesan pertamanya tentang Leo Messi, dia meyakinkan bahwa dia tidak pernah membayangkan bermain dengannya.
“Ada hierarki yang mapan. Saya setuju untuk berlari ketika Messi berjalan. Saya tidak punya masalah, tidak lebih dan tidak kurang, kami berbicara tentang Messi,” tuturnya sambil tertawa.
Messi sendiri tidak ragu untuk meyakinkan bahwa mudah untuk bergaul dengan pemain seperti Mbappe. “Kylian berbicara bahasa Spanyol yang sempurna. Jadi kami juga memiliki komunikasi yang baik di luar lapangan. Itu membuat segalanya lebih mudah,” katanya.
Ditanya tentang perbedaan antara trisula MSN (Messi, Suarez, Neymar) dan MNM (Messi, Neymar, Mbappe), Messi menanggapi: “Kami masih muda ketika kami mulai bermain dengan Neymar dan sekarang pemuda itu adalah Mbappe.”
Baca Juga:Isu Transfer: Coutinho, Lewandowski, Ansu Fati, Pogba, De Beek, Niklas Sule, Lingard, Romagnoli, Dybala, Tchouameni, Noa LangUntuk Sukses, Newcastle Butuh 17 Pemain Baru
“Yang sangat berbeda, Luis Suarez adalah striker murni, sangat efisien di area penalti, terbiasa mencetak banyak gol. Sedang Kylian, di sisi lain, lebih suka menyentuh bola. Dia sangat kuat dan cepat. Dia membunuh Anda jika memberinya ruang. Keduanya spektakuler. Namun dengan kualitas yang sangat berbeda,” katanya. (sal)