Bate menerangkan hubungan dengan full-back itu penting. Sancho ingin mendorong saling melengkapi yang memberinya ruang. “Dia memiliki hubungan yang sangat baik dengan Achraf Hakimi di bek sayap ketika Dortmund memainkan formasi 3-4-3. Mungkin akan lebih sulit dengan Aaron Wan-Bissaka,” ujarnya.
Menurut Bate, kemitraan itu semuanya tampak kurang lancar di United. Ketika Sancho melakukan lay-off (pemberhentian sementara) dan melesat ke depan mengharapkan bola kembali, itu tidak datang. “Meskipun dia adalah seorang dribbler yang terampil, dia tidak bisa mengisolasi bek sayap sendirian. Tanpa pola menyerang yang tepat, tidak ada ruang,” katanya.
Hal ini membuat perbedaan. Sancho mencetak 37 gol dan memberikan 41 assist di Bundesliga dalam tiga musim sebelumnya. Keterlibatan total golnya dalam kompetisi hanya dilampaui oleh Robert Lewandowski selama periode itu.
Baca Juga:Neville Yakin Manchester United Akan Tetap Bersama SolskjaerCarragher: Manchester United Butuh Manajer yang Lebih Baik
“Pada akhirnya, dia seharusnya tidak menjadi masalah bagi seorang manajer,” tuturnya.
“Dia harus menjadi hadiah,” ucapnya.
Namun hal itu tidak terasa saat ini.
“Sancho pada saat ini, dia adalah korban dari penampilan tim saat ini,” kata Gary Neville kepada Sky Sports. “Anda ingin pemain seperti itu masuk ke unit yang mapan,” tuturnya.
Manchester United tidak konsisten dan mereka bukan satu kesatuan. Hasilnya, Sancho harus absen dalam pertandingan penentu musim seperti ini. Kegagalan untuk mengasimilasi penandatanganan musim panas senilai 73 juta pound sterling ini sekarang bisa menjadi penentu bagi Solskjaer dan seluruh proyek ini juga.
Di atas kertas, itu adalah skuad Manchester United yang setiap pelatih elite harus optimis untuk berubah menjadi tim. Itu harus berharap untuk bersaing dengan siapa pun di dunia. Namun siapa pun hanya perlu melihat ke lapangan—dan Sancho di bangku cadangan—pada Minggu untuk melihat bahwa ini tidak terjadi. (Sandy AW)