EMPOLI – Asisten pelatih Simone Inzaghi, Massimiliano Farris menjelaskan apa yang dibawa Alexis Sanchez dalam kemenangan Inter Milan 2-0 atas Empoli di Serie A, Kamis (28/10/2021) dini hari WIB.
Nerazzurri kembali ke jalurnya di Stadio Carlo Castellani dengan gol-gol dari Danilo D’Ambrosio dan Federico Dimarco. Sementara Samuele Ricci dikeluarkan dari lapangan untuk tuan rumah setelah menyingkirkan Nicolo Barella.
“Empoli adalah tim yang bagus, kami melakukannya dengan baik untuk memaksa mereka bekerja lebih keras dengan mengoper bola dengan cepat,” kata Farris kepada Sky Sport Italia dikutip radarsports.id dari Football Italia.
Baca Juga:Juventus 1 vs 2 Sassuolo: Allegri Sebut Nyonya Tua Kehilangan AkalNasib Solskjaer Tergantung Tiga Laga ke Depan
“D’Ambrosio dan Dimarco adalah nilai tambah bagi skuad ini dan membawa lebih dari yang Anda harapkan. Sayang sekali Lautaro Martinez tidak mencetak gol hari ini. Namun dia mengamankan golnya untuk pertandingan lain. Kami membuat beberapa perubahan. Semua orang menunjukkan bahwa mereka siap ketika dipanggil, karena setiap orang harus bekerja sama sebagai sebuah tim,” ujarnya yang menggantikan Inzaghi di pinggir lapangan karena sang pelatih kepala mendapatkan hukuman.
Ada beberapa penyesuaian taktis juga dengan memilih Alexis Sanchez daripada Edin Dzeko yang memungkinkan Inter bermain lebih banyak di antara lini pada Kamis dini hari WIB.
“Memang benar bahwa karakteristiknya (Sanchez) cukup unik di dalam tim. Namun Joaquin Correa bisa melakukan hal serupa jika dipanggil. Alexis memiliki kreativitas itu, momen ajaib itu, Anda hanya perlu melihat assist untuk gol D’Ambrosio,” tuturnya.
Dorongan ini diperlukan setelah kekalahan yang menegangkan dan kontroversial dari Lazio dan hasil imbang melawan Juventus, menempatkan Nerazzurri kembali dalam perburuan Scudetto.
“Mungkin pada saat tertentu tim terlalu antusias dan kehilangan keseimbangan,” kata asisten pelatih Inzaghi itu.
“Tidak mudah untuk mengakhiri pertandingan, terutama melawan Juve. Namun akan ada saat-saat dalam pertandingan ketika kami harus klinis. Di situlah kami harus berkembang. Seperti misalnya kami gagal mengeksekusi penalti melawan Atalanta dan tidak memaksimalkan peluang kami dengan Real Madrid atau Juventus,” ujarnya. (Sandy AW)