“Ketika saya berada di Italia, saya suka mengatakan bahwa manajer, pelatih, seperti penjahit,” kata Conte dalam konferensi pers ketika dia mengambil alih di Chelsea.
”Penjahit yang harus membuat gaun, gaun terbaik untuk tim,” tuturnya.
Conte telah memenangkan lima gelar liga dengan tiga klub berbeda, Juventus, Chelsea dan Inter, dan mengawasi transformasi brilian untuk ketiga tim.
Namun metodenya bukannya tanpa kekurangan. Dia terlibat pertengkaran WhatsApp dengan Diego Costa dan pertarungan di tempat latihan dengan Lautaro Martinez. Itu hanya salah satu perseteruannya yang paling menonjol.
Baca Juga:Jurgen Klopp: Kaya Tidak Menjamin KesuksesanMuak Soal Haaland, Lewandowski Mungkin Pergi Ke City
Masalah Conte dengan petinggi Inter yang akhirnya mengakhiri waktunya di Italia. Dia secara teratur menyerang dewan selama masa jabatannya.
Mantan bos timnas Italia itu, yang terkenal mengatakan “Saya bukan penjilat”, juga pernah menuduh klub tidak melindungi dia atau pemainnya dari kritik.
Dia mengatakan kepada Sky Sports Italia setelah akhir musim pertamanya sebagai pelatih. “Ini merupakan tahun yang sulit secara pribadi, sangat sulit. Saya tidak berpikir para pemain melihat pekerjaan mereka diakui. Saya tidak berpikir saya melihat pekerjaan saya diakui dan kami semua menerima sangat sedikit perlindungan dari klub,” ujarnya.
“Kami harus makan kotoran selama berbulan-bulan dan tidak mendapat perlindungan,” katanya.
“Masalah saya adalah saya memiliki visi, saya melihat jalan yang harus kami ambil dan saya tahu apa yang harus kami lakukan,” tuturnya.
Bukan hanya pemain dan anggota dewan yang Conte suka berselisih dengannya—dia juga bukan penggemar berat Jose Mourinho.
Keduanya terlibat dalam perang kata-kata selama waktu mereka di Chelsea dan Manchester United.
Baca Juga:Scholes dan Gary Neville Ingin Pogba Bertahan di MUMadrid Sodorkan Hazard Plus Uang Tunai untuk Mo Salah
Menanggapi ejekan dari Mourinho tentang pengaturan pertandingan di Italia, Conte mengatakan: “Anda menunjukkan bahwa Anda adalah pria kecil. Seorang pria kecil.”
“Anda tidak tahu betul (apa) situasinya. Namun aku sangat mengenalnya di masa lalu. Di masa lalu dia adalah pria kecil dalam banyak keadaan, adalah pria kecil di masa sekarang dan pasti dia akan menjadi pria kecil di masa depan,” ujar Conte.
“Saya ingat contoh bodoh dengan (Claudio) Ranieri. Ketika dia (Mourinho) menyinggung Ranieri karena bahasa Inggrisnya. Kemudian ketika Ranieri dipecat, dia mengenakan kaus untuk Ranieri. Kamu palsu,” tuturnya.