Juventus telah mengonfirmasi bahwa mereka bekerja sama dengan polisi sebagai bagian dari penyelidikan terhadap bisnis transfer klub.
Bianconeri sudah menjadi subjek penggerebekan dari regulator keuangan Italia Consob, dan pernyataan yang dirilis secara luas dari Kantor Kejaksaan Umum Turin akhir pekan ini mengungkapkan penyelidikan kantor Juventus di Turin dan Milan.
Kasus tersebut terkait dengan berbagai operasi transfer antara 2019 dan 2021.
Juventus, yang kalah 1-0 dari Atalanta pada Minggu (28/11/2021) dini hari WIB, merilis pernyataan yang mengakui penyelidikan terhadap perusahaan dan beberapa pejabatnya saat ini—menyebutkan Andrea Agnelli, Pavel Nedved dan Stefano Cerrato—mengenai “pendapatan dari hak pendaftaran pemain”.
Baca Juga:Arsenal 2 vs 0 Newcastle: Arteta Memuji Kesabaran The GunnersVenezia 0 vs 2 Inter: Inzaghi Percaya Diri, Nerazzurri dalam Misi, Bukan Transisi
“Perusahaan bekerja sama dengan penyelidik dan dengan Consob dan percaya bahwa itu akan mengklarifikasi setiap aspek yang menarik untuk itu,” kata Juventus dikutip radarsports.id dari Livescore, Minggu.
“Klub yakin telah bertindak sesuai dengan hukum dan peraturan yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Sesuai dengan prinsip akuntansi dan sejalan dengan praktik internasional dalam industri sepak bola dan kondisi pasar,” lanjut pernyataan itu.
Rp 4,6 Triliun Dicurigai
Dana transfer Juventus yang sedang diselidiki pihak berwenang Italia bernilai 282 juta euro (sekitar Rp 4,6 triliun) dalam keuntungan modal yang mencurigakan selama tiga tahun.
Kantor klub digerebek untuk mendapatkan dokumen pada Kamis malam, kemudian diulang pada Jumat sore di Turin dan Milan.
Menurut Sky Sport Italia dan kantor berita ANSA, penyelidikan tersebut mencakup transfer yang bernilai sekitar 282 juta euro dalam keuntungan modal (capital gain).
Juventus mengambil risiko lebih besar daripada klub lain di bawah penyelidikan yang lebih luas. Karena mereka mengambang di bursa saham dan oleh karena itu biaya transfer dan pendapatan berada di bawah lingkup Guardia di Finanza—polisi keuangan Italia.
Alasan yang diberikan untuk penyelidikan oleh otoritas Turin merujuk kepada mantan Chief Football Officer (CFO) Juventus Fabio Paratici—yang sekarang berada di Tottenham Hotspur—menjadi “arsitek” dari rencana pencegahan untuk menyeimbangkan pembukuan dengan biaya transfer yang meningkat.
Disebutkan juga bahwa Presiden Andrea Agnelli sangat menyadari perilaku Paratici.