Kontroversi Gol Jota
Namun, Jurgen Klopp menjauhkan diri dari perdebatan gol penyama kedudukan Diogo Jota pada menit ke-21 yang kontroversi. “Saya tidak melihatnya kembali. Keduanya bangkit kemudian. Saya tidak mengatakan itu seperti situasi ini, tetapi sangat sering pemain jatuh di dalam kotak ketika mereka kehilangan tantangan. Namun saya tidak tahu, saya tidak bisa melihatnya. Asisten di sisi saya memberi tahu saya bahwa semuanya baik-baik saja, bahwa dua pemain di tim yang sama datang bersama,” ujarnya.
Alexander-Arnold Menanti Gol
Sementara itu, man of the match Trent Alexander-Arnold mengatakan dia telah menunggu gol sekaliber itu untuk waktu yang lama, tetapi menegaskan bahwa Liverpool tidak curang dalam hal gol penyama kedudukan.
“Saya telah menunggu (jenis gol) itu selama lima tahun. Saya memiliki beberapa gol dari tepi kotak dan menyeretnya. Saya telah menangkap yang manis dan itu bersarang di sudut atas. Gol yang manis dan membuat permainan berakhir,” ujarnya kepada BT Sport dikutip radarsports.id dari Sky Sports.
Baca Juga:Pelatih Newcastle Merasa Diperlakukan Kasar atas Gol Diogo JotaAlexander-Arnold: Kami Tidak Mencurangi Permainan
Insiden Hayden Tergantung Wasit
Tentang insiden pemain Newcastle United Isaac Hayden, yang terkapar di dalam kotak penalti bersamaan dengan penyiapan gol Jota, Trent Alexander-Arnold: “Anda tidak benar-benar melihat siapa yang turun, siapa yang naik. Namun jika itu cedera kepala, itu tergantung pada wasit untuk menghentikannya. Dia tidak melakukannya. Kami bermain sampai peluit dan mencetak gol. Kami tidak curang atau melakukan sesuatu yang tidak sportif.”
Hasil ini membuat Liverpool kembali terpaut satu poin dari pemuncak klasemen Manchester City. Namun, mereka telah membuka selisih tiga poin atas Chelsea, yang kehilangan poin saat bermain imbang 1-1 dengan Everton.
“Anda tidak ingin tim di sekitar Anda melakukannya dengan baik. Namun fokusnya adalah pada kami. Ini tentang memastikan kami konsisten dan memenangkan setiap pertandingan yang kami bisa. Pertandingan datang dengan padat dan cepat sehingga setiap kesalahan kecil dapat terbukti mahal pada bulan April atau Mei,” tutur Trent Alexander-Arnold.
“Sampai kami diberitahu sebaliknya, kami akan berada di sana setiap hari (latihan) dan memastikan kami fit untuk hari Minggu, pertandingan besar melawan Tottenham,” kata bek Inggris itu. (Sandy AW)