“Kami memiliki banyak pemain top dan hasilnya adalah kami telah memenangkan banyak gelar,” kata pemain berusia 22 tahun itu.
“Tentu saja Anda harus menerima bahwa Anda tidak akan menjadi satu-satunya bintang. Namun saya percaya itu hal yang baik dan bukan hal yang buruk,” tuturnya.
Kylian Mbappe menggambarkan dirinya dalam wawancara sebagai orang normal begitu dia meninggalkan lapangan. Namun menyatakan bahwa dia membawa pulang kemarahannya ketika timnya berada di sisi yang salah dari hasil, karena dia tidak pernah belajar untuk kalah.
Baca Juga:Agen Insigne Peringatkan NapoliDemiral: Manchester United Tak Akan Ada di Babak 16 Besar Liga Champions Tanpa Ronaldo
Meskipun Kylian Mbappe tidak memiliki idola, dia sangat menghormati pemain tenis Roger Federer dan Rafael Nadal, yang pernah dia temui di Roland Garros di masa lalu.
“Saya mengagumi olahragawan semacam ini yang telah berada di puncak selama bertahun-tahun,” kata Kylian Mbappe.
“Memiliki konsistensi itu bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan semua orang,” ujarnya.
Kylian Mbappe juga mengungkapkan keinginannya untuk membuat sejarah bersama Prancis dengan memenangkan Piala Dunia berturut-turut tahun depan. Sementara juga menceritakan hubungannya yang kuat dengan Karim Benzema.
“Jauh lebih mudah untuk membuat koneksi dengan seseorang di lapangan ketika Anda berteman,” kata Kylian Mbappe.
“Anda berdua ingin melakukannya dengan baik, untuk saling membantu dan mencetak gol. Itu bekerja lebih baik seperti itu,” ujarnya. (Sandy AW)