BRAGA, RADARSPORTS.ID – Pelatih kepala Spanyol Luis Enrique memiliki firasat bahwa gol akan datang untuk La Furia Roja saat gol telat Alvaro Morata membawa kemenangan atas Portugal untuk mencapai Final Liga Negara UEFA tahun depan.
Spanyol perlu menang di Braga, Rabu, 28 September 2022, jika mereka ingin memuncaki Grup 2A di atas Portugal. Namun tuan rumah memiliki peluang lebih baik di babak pertama.
Beruntung, pergantian pemain dari Luis Enrique mengubah permainan untuk keunggulan Spanyol. Mereka menemukan kemenangan dramatis pada menit ke-88 ketika Alvaro Morata mendobrak masuk dari sundulan Nico Williams.
Baca Juga:Al-Khelaifi Desak UEFA Selidiki Penjualan Aset BarcelonaMessi Mungkin Kembali ke Barcelona Tahun Depan
Luis Enrique mengklaim dia tahu timnya akan mencetak gol. ”Ini adalah olahraga yang luar biasa di mana kemenangan adalah penangkal terbaik untuk setiap depresi atau keadaan sedih,” ujarnya dilansir Livescore.
”Portugal adalah tim papan atas. Di babak pertama, saya banyak bersikeras, mungkin terlalu banyak, untuk menguasai bola, dan kami melakukannya. Jelas bahwa kami lebih suka melakukan operan di area lawan,” tutur Luis Enrique.
”Babak pertama diperlukan untuk menunjukkan bahwa bola adalah milik kami. Di babak kedua, saya merasa bahwa gol akan datang,” katanya.
”Kami mengulangi mencapai empat besar, dan itu adalah kegembiraan yang luar biasa,” ujar Luis Enrique.
Kemenangan penting itu tidak diragukan lagi akan membangkitkan harapan Spanyol untuk mengulangi kepahlawanan 2010 mereka. Ketika Vicente del Bosque memimpin negara itu meraih mahkota Piala Dunia pertama dan satu-satunya.
Sulit Memilih
Turnamen 2022 di Qatar semakin dekat, dan Luis Enrique menghadapi keputusan sulit dalam memilih skuad terakhirnya. ”Luar biasa melatih para pemain ini,” katanya kepada wartawan.
”Daftarnya bukan 26. Ada 40 yang bisa datang ke Piala Dunia. Sangat menyenangkan melatih pemain dengan kualitas seperti itu,” tutur Luis Enrique.
Baca Juga:Prancis Bukan Kapal KaramBelanda Punya Pit Bull yang Terkam Bintang Lawan
”Sayangnya adalah para pemain akan tetap keluar (dari skuad terakhir). Itu berubah terus menerus. Ini akan sulit bagi saya,” ucapnya.