Namun ketika ditanyai tentang hubungan pasangan itu pada Kamis, Christophe Galtier bersikeras dia lebih dari senang dengan chemistry di ruang ganti.
”Saya terkejut saya harus selalu mengulangi hal yang sama,” katanya. ”Sejak saya tiba di sini, hingga hari ini, yang saya alami hanyalah hal-hal normal dalam kehidupan ruang ganti,” tuturnya.
”Tidak ada yang mengejutkan saya, tidak ada yang menantang saya. Para pemain di sini ingin menang bersama dan mereka juga bersaing (untuk mendapatkan tempat di tim),” ucapnya.
Baca Juga:Kane Kecam Rasisme ke RicharlisonNagelsmann di Bawah Tekanan Pemecatan Bayern Munchen
”Mereka semua adalah juara hebat dengan daya saing, dengan ego. Kami memiliki ruang ganti yang menyenangkan. Ada perbedaan antara apa yang Anda dengar dan kenyataan,” katanya.
Butuh Naluri Pembunuh
PSG memasuki kontes dengan Nice di puncak Ligue 1 dengan tujuh kemenangan dan sekali imbang dari delapan pertandingan pembukaan pertahanan gelar terbaru mereka.
Namun, PSG hanya mencetak satu gol dalam dua pertandingan liga terakhirnya. Tidak pernah sejak September 2020, mereka gagal mencetak lebih dari satu dalam tiga pertandingan berturut-turut.
Christophe Galtier mengatakan selama jeda internasional bahwa timnya perlu menunjukkan lebih banyak naluri pembunuh di depan gawang. Setelah berhasil melepaskan 12 tembakan tepat sasaran di dua pertandingan.
”Saya ingin mengingatkan para pemain bahwa akan bermanfaat bagi kami untuk melukai tim dengan cepat,” kata Galtier pada konferensi pers Kamis.
”Ini akan membantu manajemen skuad dan waktu bermain. Namun harus dikatakan bahwa penjaga gawang lawan juga tampil bagus melawan kami,” tuturnya.
PSG tidak terkalahkan dalam 17 pertandingan Ligue 1 terakhir mereka sebelum kembali beraksi akhir pekan ini, yang merupakan rekor terpanjang saat ini di divisi tersebut. (Sandy AW)
Sumber: Livescore