TURIN, RADARSPORTS.ID – Gianluca Vialli dikenang sebagai legenda dengan jiwa yang menawan setelah dia meninggal pada usia 58 tahun.
Mantan striker Italia, Cremonese, Sampdoria, Juventus dan Chelsea Gianluca Vialli meninggal dunia pada Jumat 6 Januari 2023.
Medis pertama kali mendiagnosis Gianluca Vialli menderita kanker pankreas pada 2017. Kemudian dia didiagnosis ulang dengan penyakit tersebut pada 2021, setelah diberikan izin 3 tahun lalu.
Baca Juga:Joao Felix Akan Tinggalkan Atletico Madrid, Gil Marin: Karena Hubungannya dengan PelatihHead to Head Atletico Madrid vs Barcelona dan 5 Pertandingan Terakhir Kedua Tim
Gianluca Vialli memiliki karier bermain yang sangat sukses sebelum memenangkan lebih banyak penghargaan sebagai bos Chelsea.
Kemudian dia mengambil alih Watford sebelum menjadi staf sahabatnya Roberto Mancini, berperan dalam kemenangan Kejuaraan Eropa Italia pada 2021.
Sementara itu, penghormatan mengalir untuk Gianluca Vialli setelah kematiannya diumumkan.
Penghormatan Sampdoria Gianluca Vialli
”Kami akan mengingat Anda sebagai anak laki-laki dan penyerang tengah tanpa henti. Karena semua pahlawan muda dan menawan dan Anda, sejak musim panas 1984, telah menjadi pahlawan kami,” bunyi pernyataan klub Serie A Sampdoria, di mana Gianluca Vialli mencetak 141 gol.
”Kuat dan menawan, dengan angka 9 di bagian belakang dan bendera Italia dijahit di bagian tengah. Pemimpin terkuat Sampdoria, dipasangkan di depan dengan kembaran Anda Bobby Gol (Mancini). Dalam tiga kata: salah satu dari kami,” lanjut Sampdoria.
”Itu adalah persepsi yang tersisa setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Genoa dan Korea Selatan sambil menangis. Itu benar: saat mengangkat trofi di seluruh Eropa dengan warna, baju olahraga dan pakaian yang berbeda, Gianluca Vialli adalah seorang Sampdorian dan Sampdorian bersama Gianluca Vialli,” ungkapnya.
Penghormatan Juventus untuk Gianluca Vialli
Juventus juga menyatakan rasa kehilangan yang begitu kuat. ”Kami telah menonton berita selama berhari-hari, berharap tidak pernah membaca ini. Namun di sinilah kami, menatap layar, dan banjir emosi menerjang di dalam diri kami,” ucapnya.
”Kami selalu bersamamu, Gianluca. Sejak Anda tiba di tahun 1992, saat itu adalah cinta pada pandangan pertama. Anda adalah salah satu bagian pertama dari tim Juve yang akan naik kembali ke puncak Eropa,” lanjut Nyonya Tua.