TASIK, RADARSPORTS.ID – Harley Davidson merupakan motor gede (moge) yang berasal dari Milwaukee, Wisconsin Amerika Serikat. Perusahaan Harley Davidson sempat menjadi penghasil sepeda motor terbesar dunia selama periode akhir Perang Dunia 1.
Perusahaan Harley Davidson berdiri tahun 1903 oleh William S Harley dan Arthur Davidson. Saat ini, motor yang identik dengan mesin V-twin ini menjadi idola berbagai negara, tak terkecuali Indonesia.
Selain karena hobi, kepemilikan Harley Davidson juga sebagai strata sosial. Artinya, orang yang mampu membeli Harley termasuk kategori orang berduit. Pasalnya, harga satu unit yang dijual resmi bisa mencapai Rp 1 miliar lebih.
Baca Juga:Lebih Agresif, Ini Pesan Livery Yamaha MotoGP 2023Aprilia Penantang Serius di MotoGP 2023
“Jadi ada juga yang punya dan membeli Harley hanya pajangan atau koleksi, belum tentu juga mereka touring atau bikers sejati,” ujar Miki Mulyana, anggota Harley Owner Group (HOG) Siliwangi Bandung Chapter yang juga pengusaha asal Tasikmalaya.
“Bahkan tidak jarang, ketika ada event di suatu daerah, mereka towing Harley-nya ke lokasi. Sedangkan pemiliknya mengendarai mobil. Kalau saya pribadi, selama tidak ada probolem pantang untuk towing,” sambungnya.
Akan tetapi, selain antara hobi dan strata sosial, saat ini Harley Davidson menjadi kasta tertinggi sepeda motor bagi bikers. Semua yang pecinta otomotif pasti ingin memiliki Harley, terlepas mereka hobinya motor sport, klasik dan lainnya.
Harga dan Perawatan Harley
Bicara harga dan perawatan Harley Davidson memang tidak seperti sepeda motor pada umumnya. Untuk harga, karena ini motor langsung dari luar negri jelas cukup menguras dompet.
“Saya sekarang ada Harley tipe Road Glide dan Street Glide, keduanya tahun 2013. Kalau harga waktu barunya yang resmi full paper bisa mencapai Rp 1,3 miliar. Ya kalau second bisa di bawah 1 miliar lah,” ucapnya.
Sedangkan untuk perawatan, Miki mengacu kepada buku panduan yang diberikan dealer. “Ya servis rutin diikutin berdasarkan kilometer. Servisnya dealer resmi Bandung. Sekali tune up 5-10 juta,” sambung pria yang bergabung dengan HOG Siliwangi Bandung Chapter sejak 2017.
Sementara untuk konsumsi bahan bakar, dengan menggunakan pertamax bisa 1:13 atau satu kilometer untuk jarak 13 kilometer. (*)