LONDON, RADARSPORTS.ID – Tottenham Hotspurs bidik Thomas Tuchel untuk menggantikan Antonio Conte. Hal itu karena kondisi klub asal Kota London ini belum menunjukan performa terbaik di Liga Inggris.
Beberapa tahun terakhir, Spurs tidak mengalami kemajuan dalam asuhan pelatih asal Italia Antonio Conte seperti harapan para penggemar. Conte akan habis kontrak musim panas. Meskipun dengan opsi adanya perpanjangan setahun. Namun Tottenham bidik Thomas Tuchel sebagai penggantinya.
Menurut Daily Mail, Spurs diprediksi tidak mungkin memperpanjang kontrak Conte jika performa kurang baik klub saat ini berlanjut hingga akhir musim. Manajemen Spurs diyakini tidak ingin berjudi, mereka lebih melakukan perubahan untuk bisa membawa Tottenham lebih baik.
Baca Juga:Harley Davidson, Antara Hobi dan Strata SosialLebih Agresif, Ini Pesan Livery Yamaha MotoGP 2023
Kandidat yang diprediksi bisa menggantikan Conte adalah mantan Pelatih Chelsea Thomas Tuchel. Pelatih asal Jerman ini jelas mempunyai kapasitas yang bisa setara dengan Conte. Tuchel pun sudah beberapa kali menjadi pelatih tim-tim besar di Eropa.
Tuchel mungkin merasa Spurs adalah peluang terbaiknya untuk mendapatkan pekerjaan yang memungkinkannya memperebutkan trofi di Liga Inggris. Apalagi, sampai saat ini Tuchel belum mendapatkan klub baru setelah diepcat The Blues.
Usai tren buruk di Liga Inggris dan Liga Champions, Chelsea akhirnya memberhentikan pelatih asal Jermen Thomas Tuchel dari kepala kepelatihan.
Pemilik baru Chelsea, Todd Boehly resmi memberhentikan Tuchel dan menunjuk pelatih Brighton Albion, Graham Potter sebagai pengganti.
Kiprah Tuchel Bersama Chelsea
Selama memimpin Chelsea di pertengahan musim 2021. Thomas Tuchel mampu memberikan dampak besar terhadap permainan The Blues. Chelsea yang kala itu terseok-seok saat era Lampard mampu bangkit dengan berhasil mempersembahkan gelar Liga Champions kedua kalinya dan finis empat besar di Liga Inggris.
Selain Liga Champions, mantan pelatih PSG ini juga berhasil meraih piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub. Trofi-trofi tersebut yang sudah lama jadi target, saat Chelsea masih milik Roman Abrmaovich.
Pada era Graham Potter Chelsea belum menemukan permainan terbaiknya. Dalam beberapa pertandingan, Jorginho dan kawan-kawan lebih sering kalah. Kekalahan paling menyakitkan saat berjumpa Man City. Chelsea harus rela kalah dua kali berturut. (*)