CUACA akhir-akhir ini tak menentu. Panas terik dan hujan silih berganti nyaris setiap hari. Kadang hujan turun setelah panas yang cukup terik. Atau sebaliknya. Setelah hujan pagi hari, siangnya panas terik.
Cuaca seperti ini dapat memengaruhi kondisi kaca mobil. Lebih mudah berjamur. Sisa tetesan air hujan yang mengering tanpa sempat di lap akan menyisakan bekas yang menjadi cikal-bakal tumbuhnya jamur.
Kaca merupakan komponen penting pada mobil. Kebersihan kaca menentukan tingkat visibilitas pengemudi saat berkendara. Berikut ini ada beberapa penyebab mengapa jamur pada kaca mobil mudah tumbuh.
Baca Juga:Memahami Perbedaan Spooring dan Balancing Pada MobilPerbedaan Aki Kering dan Aki Basah, Pertimbangkan Sebelum Membeli
- Sisa tetesan air hujan
Seperti disebutkan di atas, sisa air hujan yang menempel dan tidak langsung dilap akan mengering. Menyisakan bekas yang tak sedap dipandang dan mengganggu penglihatan pengemudi.
- Pengeringan setelah mencuci mobil tidak sempurna.
Faktor ini biasanya kurang disadari. Pemilik merasa mobilnya sudah bersih. Kemudian membiarkannya begitu saja. Tidak melanjutkan pengeringan kaca hingga benar-benar tak ada bekas air tersisa.
Penggunaan kain lap yang kurang bersih dan strukturnya kasar juga biasanya akan membuat pengeringan kaca tidak sempurna. Menyisakan bintik-bintik tipis air yang sudah dilap.
- Kualitas air
Kualitas air yang kurang bagus juga turut memengaruhi. Air dengan kadar kapur yang cukup tinggi dapat mempercepat pertumbuhan jamur kaca. Apalagi jika kaca terkena percikan air garam / asam. Bisa dipastikan jamur kaca akan tumbuh lebih cepat. ***