RADARTASIK.ID – Mewah dan berlebihan. Ini sejarah gaya hidup hedonis dari zaman kuno hingga sekarang yang harus Anda ketahui.
Kehidupan hedonis memiliki sejarah panjang yang bermula dari zaman kuno. Pada masa itu, para bangsawan dan penguasa seringkali menghamburkan kekayaan mereka untuk mewujudkan kehidupan hedonis. Mereka memiliki banyak budak dan pelayan yang siap memenuhi kebutuhannya.
Pada abad ke-5 SM, para aristokrat Yunani kuno memiliki gaya hidup yang sangat mewah, dengan perhiasan, pakaian mewah, dan pesta besar.
Baca Juga:Bukayo Saka Akan Dapat Kontrak Baru Arsenal, Berapa Nilai Cuannya?Serius! Ansu Fati Bahas Masa Depannya di Barcelona, Ada Apa?
Pada Abad Pertengahan, gaya hidup hedonis sering dikaitkan dengan Gereja Katolik Roma, yang melarang konsumsi daging dan alkohol pada waktu-waktu tertentu dalam setahun. Namun, di kalangan aristokrat, hidangan dan minuman mewah masih sering mereka hidangkan.
Pada zaman Renaisans, gaya hidup hedonis menjadi populer di kalangan kelompok seni, terutama di Italia. Mereka menganggap dirinya sebagai pencipta keindahan dan mewujudkan gaya hidup yang mewah dan bebas.
Gaya hidup hedonis kemudian menjadi lebih terbuka di abad ke-18 dan ke-19, terutama di kalangan aristokrat dan bangsawan. Mereka sering mengadakan pesta besar dan merayakan kekayaannya dengan cara yang mewah dan berlebihan.
Era Victoria Menentang Gaya Hidup Hedonis
Selama era Victoria di Inggris, muncul gerakan kebangkitan moralitas yang menentang gaya hidup hedonis. Namun, pada awal abad ke-20, kehidupan hedonis kembali menjadi populer. Terutama di kalangan selebriti dan orang kaya.
Gaya hidup hedonis kemudian semakin populer pada era Pasca Perang Dunia II. Terutama di kalangan orang kaya dan selebriti di Amerika Serikat dan Eropa. Mereka sering terlihat menghabiskan waktu di resor mewah, klub malam, dan restoran mahal.