RADARSPORTS – Loris Reggiani mengatakan mungkin Marc Marquez merasa tertekan dengan 9 gelar yang didapatkan oleh Valentino Rossi dan dia butuh psikolog.
Bicara tentang aksi Marc Marquez merasa tertekan pada Grand Prix Portugal yang lalu, mantan pembalap Loris Reggiani mengeluarkan kritik keras pada Marquez di acara MOW. Opini tentang Marquez bermacam-macam. Tapi dari Italia khususnya Reggiani yang kritis.
Reggiani menilai aksi Marquez pada balapan Portimao adalah kesalahan yang harus menerima sanksi. Dia bahkan menuduh ada masalah fisik pada Marc Marquez. Yang mengakibatkan Marquez tidak bisa mengontrol dirinya di lintasan. Marc Marquez kehilangan kendali. Sama sekali kehilangan kendali.
Baca Juga:Max Biaggi: Soal Rossi, Kami Tidak Menyapa Satu Sama LainAlex Marquez: Ducati Lebih Baik Dibandingkan Honda
Menurut saya, seseorang yang telah memenangkan 8 gelar dunia tidak boleh seperti itu. Itulah sebabnya saya berpikir ada sesuatu yang disembunyikan dari kami, Apakah itu diplopia? Mungkin dia ingin menyembunyikan masalah fisik yang lebih besar hanya untuk terus balapan karena masalah itu muncul hanya kadang-kadang?” tanya Reggiani.
Reggiani berpendapat bahwa masalah Marc Marquez lebih dari sekadar agresivitas di lintasan. Marquez terkenal sebagai pembalap tangguh yang mengejar batas di setiap tikungan.
Ia memiliki masalah yang lebih dari sekadar agresivitas di lintasan berdasarkan apa yang saya lihat di Portimao. Karena dia sepenuhnya kehilangan kendali dari awal. Sepertinya seseorang yang belum pernah balapan sebelumnya. Bukan Marquez, kata Reggiani tentang performa Marquez di trek Portugal.
Reggiani mengatakan tekanan yang dirasakan Marc Marquez dari gelar-gelar Valentino Rossi di Kejuaraan Dunia. Menurut dia Marquez bertindak seperti itu karena merasa tertekan untuk mengalahkan Rossi. “Mungkin itu tekanan dari 9 gelar Rossi yang ingin dia kalahkan dengan segala cara. Tapi dalam hal itu dia membutuhkan seorang psikolog” ujar Reggiani. Ia juga mengingatkan MotoGP untuk menciptakan trek yang lebih aman agar pembalap tidak terlalu tertekan dalam mempertahankan gelar Rossi. (*)
Sumber: Motosan