RADAR SPORTS.ID – Dalam beberapa jam terakhir, bursa transfer Serie A dihangatkan dengan kabar Thiago Motta rayu Fikayo Tomori pindah ke Juventus.
Dilansir dari Calciomercato, sudah terjadi komunikasi intens antara pelatih Juventus, Motta, dan Tomori, untuk menjajaki kepindahan bek andalan AC Milan ini.
Menurut laporan Gazzetta dello Sport, Juventus mengincar Tomori untuk memperkuat lini pertahanan setelah cedera parah yang menimpa Gleison Bremer dan Juan Cabal.
Baca Juga:Daftar 4 Pemain Incaran Napoli di Bursa Transfer Januari: Dari Patrick Dorgu hingga Pietro ComuzzoLiga Champions: Atalanta Diprediksi Menang 2-0 Saat Menjamu Sturm Graz
Namun, dalam percakapan telepon tersebut, Tomori menegaskan keinginannya untuk tetap bertahan di Rossoneri, sebuah sikap yang bisa memengaruhi strategi transfer Juventus ke depan.
Juventus dikabarkan menawarkan proposal pinjaman dengan kewajiban membeli, senilai total 25 juta euro.
Rincian tawarannya adalah 5 juta euro untuk biaya pinjaman dan 20 juta euro untuk kewajiban pembelian di masa depan.
Namun, AC Milan menetapkan harga sebesar 30 juta euro untuk Tomori yang membuat keputusan akhir tampaknya akan bergantung pada keinginan sang pemain.
Meski Tomori berusaha bertahan, potensi kepergiannya ke Juventus masih terbuka lebar di tengah krisis yang sedang melanda Milan.
Media Italia menganggap transfer Tomori akan menjadi pukulan berat bagi Milan yang sebelumnya sudah melepas Pierre Kalulu ke tim asuhan Motta pada musim panas lalu.
Jika Tomori pergi, Milan akan kehilangan salah satu pilar utama pertahanan mereka padahal Milan juga meninggalkan kesenjangan besar di skuad mereka pada bursa transfer musim panas lalu Milan.
Baca Juga:Como Bantai Udinese 4-1, Fabregas: Mental Tim Telah Berubah, Biasanya Kami Susah Mencetak Gol"Diwarnai 2 Kartu Merah, Como Tekuk Udinese 4-1: Cesc Fabregas: "Sepuluh Lawan Sepuluh Mereka Sempurna"
Lini tengah yang gagal diperkuat sejak awal musim menjadi sorotan utama dan cedera Ismaël Bennacer yang sudah diprediksi semakin memperburuk situasi.
Sementara performa Fofana dan Reijnders dinilai jauh dari harapan, sebuah situasi yang membuat pemain yang tidak ideal menjadi starter setiap pekan, sementara bangku cadangan Milan tidak memberikan banyak pilihan berkualitas.
Usai menerima kekalahan dari Juventus, pelatih Sergio Conceiçaojuga menyoroti lemahnya karakter dan kurangnya keinginan untuk menang di timnya, yang menurutnya tidak mencerminkan standar klub sebesar AC Milan.
Ia juga mengkritik manajemen klub, yang dianggap gagal membuat keputusan penting dalam perencanaan jangka panjang.