RADAR SPORTS.ID – Dalam wawancara dengan Corriere della Sera, Wakil Presiden Atalanta, Luca Percassi, mengungkapkan cerita menarik di balik kedatangan Charles De Ketelaere.
Mantan pemain AC Milan tersebut menemukan performa terbaiknya setelah bergabung dengan Atalanta dan menjadi salah satu pemain andalan klub.
Percassi kemudian menjelaskan bagaimana De Ketelaere adalah contoh nyata “gaya Atalanta” dalam melakukan transfer dan pengembangan pemain.
Baca Juga:Siapa Reda Belahyane, Gelandang Incaran AC Milan yang Harganya Hanya 500 Ribu Euro?Bursa Trasnfer: Inter Milan Incar Bek Bologna untuk Gantikan Francesco Acerbi
Percassi memaparkan prinsip utama yang diterapkan Atalanta dalam memilih dan mengembangkan pemain berakar pada filosofi Zingonia, pusat pelatihan mereka.
Menurutnya, pemain yang ingin bergabung dengan La Dea harus memilki tanggung jawab terhadap pekerjaanya sebagai pemain sepak bola.
“Prinsipnya sederhana: rasa hormat dan dedikasi terhadap pekerjaan. Ini berlaku bahkan untuk para pemain muda, meskipun tantangannya semakin kompleks, terutama karena banyaknya agen yang mengelilingi mereka sejak usia dini,” ujarnya dikutip dari Calciomercato.
Percassi juga membagikan pengalaman unik saat mendatangkan pemain asal Belgia itu ke Atalanta.
Ia mengakui sempat terkejut dengan rombongan agen yang mengelilingi De Ketelaere saat akan melakukan penandatanganan kontrak.
“Dia membuat kesan sempurna sejak hari pertama. Ketika dia datang, dia ditemani oleh 13 orang—agen dan konsultan. Jumlah yang belum pernah kami lihat sebelumnya,” ungkapnya.
“Namun, dia tetap diam dan mendengarkan. Kami lalu berkata kepadanya: ‘Charles, apakah kamu percaya pada kami?’ Dia menjawab, ‘Ya.’ Kami melanjutkan: ‘Kalau begitu tandatangani kontraknya, atau kita tidak akan melanjutkan.’ Dan dia menandatangani,” terangnya.
Baca Juga:Santiago Gimenez Terima Pinangan AC Milan, Feyenoord Tunggu Laga Terakhir Liga ChampionsBursa Transfer: Juventus Siapkan Tes Medis untuk Renato Veiga
Bagi Percassi, sikap seperti inilah yang dicari Atalanta dalam diri pemain.
“Kami membutuhkan orang-orang yang percaya pada proses dan berkomitmen penuh pada pekerjaan mereka,” pungkasnya.
Filosofi Percassi terbukti mampu membangkitkan Atalanta yang terus membangun reputasi sebagai klub yang mampu mengembangkan bakat menjadi pemain hebat, seperti yang terlihat pada kisah De Ketelaere.