SURABAYA, RADARSPORTS.ID — Persebaya menjalani masa-masa kurang bagus. Empat kali kalah beruntun di Liga 1 2024/2025.
Kini, Persebaya dijauhi Persib Bandung dan dilewati Persija Jakarta usai 4 kali kalah beruntun di Liga 1 2024/2025.
Posisi Persebaya di klasemen Liga 1 2024/2025 melorot ke posisi ke-3.
Persebaya dijauhi Persib Bandung di klasemen sementara. Persib berada di posisi pertama dengan 43 poin.
Sedangkan Persebaya berada di posisi ke-3 dengan 37 poin.
Di atas Persebaya diiisi Persija Jakarta yang telah mengumpulkan 38 poin.
Baca Juga:Momen Langka Persib Jelang Hadapi PSM Makassar dalam Duel Klasik di Gelora Bandung Lautan ApiBuka-bukaan, Zalnando Siap Menjawab Kepercayaan Persib, Nama Bojan Hodak Disebut-sebut
Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster, menyoroti aspek mental dan efektivitas lini serang timnya setelah mengalami empat kekalahan beruntun di BRI Liga 1 2024/2025.
Hasil negatif terbaru terjadi pada pekan ke-20 ketika Persebaya harus mengakui keunggulan PS Barito Putera dengan skor 3-0 dalam laga yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada Sabtu 25 Januari 2025 lalu.
Rentetan hasil buruk ini membuat Persebaya harus turun ke posisi ketiga klasemen sementara dengan koleksi 37 poin.
Sementara itu, Persija Jakarta berhasil naik ke posisi kedua setelah bermain imbang dengan Persis Solo.
“Kami harus kembali kuat. Kami tahu itu butuh mental,” ujarnya.
“Anda tahu, sekali kamu dapat momentum kemenangan, kepercayaan dirimu bakal naik,” kata Paul Munster.
“Tetapi juga, ketika kamu gagal mencetak gol di saat krusial. Misalnya ketika kamu punya peluang untuk jadi penentu kemenangan, kamu harus bisa menuntaskannya,” tutur Paul Munster.
Baca Juga:Pemain Persib Mendadak Jadi Model: Kolaborasi Persib dengan Rawtype Riot untuk Bobotoh14 Laga Final Persib Menuju Back to Back Juara Liga 1 Musim Ini Digelorakan Skuad Bojan Hodak
Menanggapi situasi tersebut, pelatih asal Irlandia Utara itu segera mengambil langkah untuk memperbaiki performa timnya, terutama dalam hal penyelesaian akhir dan menjaga stabilitas mental para pemain.
Ia menilai bahwa momentum kemenangan sangat penting untuk mengembalikan kepercayaan diri tim.
Menurutnya, tim harus kembali menunjukkan kekuatan dan ketahanan mental yang baik.
Ketika sebuah tim mampu meraih kemenangan secara beruntun, rasa percaya diri akan meningkat.
Namun, sebaliknya, kegagalan dalam memanfaatkan peluang krusial untuk mencetak gol bisa berdampak pada hasil akhir pertandingan.
Selain itu, Munster juga menyoroti kinerja lini depan yang dianggap masih kurang memuaskan.