RADAR SPORTS.ID – Musim 2018/2019 menjadi momen pembuktian bagi Ajax Amsterdam saat melibas tim raksasa-raksasa Eropa di pentas Liga Champions.
Pada saat itu, tim ini menghadirkan kisah magis, perpaduan sempurna antara para “singa tua” dan segelintir anak muda bertalenta yang mempesona jagat sepak bola.
Media Italia, Calciomercato, mengulas kembali perjalanan mengejutkan Ajax di Liga Champions jelang babak 16 besar musim ini.
Baca Juga:Napoli Ditahan Imbang Udinese: Conte Tak Takut Disalip Inter MilanSergio Conceicão Harus Berhenti Bereksperimen dengan Formasi 4-4-2 yang Asal-Asalan
Sejarah sepak bola memang lebih sering ditulis oleh tim-tim yang berhasil mengangkat trofi, tetapi ada juga tim yang meninggalkan jejak tak terlupakan meski gagal menjadi juara.
Dan Ajax musim itu adalah salah satunya.
Dipimpin oleh pelatih visioner Erik ten Hag, dengan kombinasi “singa tua” seperti Daley Blind dan talenta muda luar biasa seperti Matthijs de Ligt dan Frenkie de Jong, Ajax menciptakan sebuah kisah heroik yang masih membekas di benak para pecinta sepak bola.
Erik ten Hag adalah sosok di balik kebangkitan Ajax. Mantan bek Twente yang sempat menjadi anak didik Pep Guardiola di Bayern Munich ini mengambil alih kursi pelatih pada Desember 2017. Meski awalnya diwarisi tim yang tengah dalam masa transisi tanpa bintang besar, ten Hag memanfaatkan waktu enam bulan pertamanya untuk mengenali karakter pemain yang dimilikinya.
Hasilnya, musim 2018/2019 menjadi panggung penebusan Ajax dan ten Hag berhasil membangun sebuah “mesin sepak bola” yang berjalan sempurna.
Mereka tampil atraktif, menggabungkan sepak bola cepat, teknis, dan penuh kreativitas—sebuah filosofi yang menjadi identitas klub sejak era Johan Cruyff.
Skuad Ajax musim itu adalah campuran harmonis antara pemain muda berbakat dan para veteran berpengalaman.
Di bawah mistar ada André Onana, kiper asal Kamerun yang tangguh dan piawai mengatur permainan dari lini belakang.
Baca Juga:Daftar Pemain Muda Incaran Beppe Marotta untuk Meremajakan Skuad Inter MilanJuventus Akan Korbankan Vlahovic Demi Permanenkan Kolo Muani
Lini pertahanan merupakan Kombinasi Daley Blind yang tenang dan kapten muda Matthijs de Ligt yang tangguh, ditemani full-back enerjik seperti Noussair Mazraoui dan Nicolás Tagliafico.
Lasse Schöne sebagai jenderal lapangan tengah yang ditemani duo kreatif, Frenkie de Jong, playmaker dengan visi luar biasa dan Donny van de Beek, gelandang serba bisa dengan insting mencetak gol yang cukup tajam.