RADAR SPORTS.ID – Pelatih AC Milan, Sérgio Conceição, tampaknya harus segera menghentikan kebiasaannya bereksperimen dengan formasi 4-4-2 yang tidak efektif.
Meskipun Milan berhasil meraih kemenangan 2-0 melawan Empoli pada akhir pekan lalu, performa tim di babak pertama jelas menunjukkan ada yang tidak beres, terutama terkait penataan formasi yang terkesan dipaksakan.
Milan tampil jauh dari kata meyakinkan di babak pertama ketika Conceição mencoba skema 4-4-2 yang jadi andalannya saat melatih Porto sebelumnya.
Baca Juga:Daftar Pemain Muda Incaran Beppe Marotta untuk Meremajakan Skuad Inter MilanJuventus Akan Korbankan Vlahovic Demi Permanenkan Kolo Muani
Namun, formasi ini gagal memberikan keseimbangan antara lini tengah dan serangan, membuat Milan kesulitan mengontrol jalannya pertandingan.
Kesalahan utama Conceição terletak pada pemilihan pemain yang tidak sesuai dengan kebutuhan taktik yang ia paksakan.
Buktinya, Milan kemudian melakukan tiga pergantian pemain dilakukan di awal babak kedua, sebuah sinyal kuat bahwa sang pelatih menyadari kesalahan strategis sejak awal.
Dalam dunia sepak bola, melakukan pergantian sebanyak itu di babak pertama jarang terjadi kecuali ada masalah besar, baik dari segi taktik maupun kinerja individu sang pemain.
Setelah melakukan perubahan dengan memasukkan Leao, Pulisic dan Gimenez, Milan tampil jauh lebih tajam di babak kedua.
Para pemain ini lebih sesuai dengan karakteristik pemain Milan, menghadirkan kreativitas dan agresivitas yang tidak terlihat di 45 menit pertama.
Giménez, yang baru masuk, langsung memberikan dampak signifikan dengan mencetak gol dan menyumbangkan assist.
Baca Juga:Arsenal Siapkan Dana Rp2 Triliun untuk Boyong Lautaro MartinezHamburkan Uang Paling Banyak di Bursa Transfer, Fabregas: Como Punya Level yang Sama dengan Juventus
Pemain yang didatangkan dari bursa trasnfer musim dingin ini menunjukkan bahwa ia bisa menjadi penyerang tengah sejati yang diimpikan para penggemar Rossoneri.
Ini adalah bukti bahwa Milan memiliki potensi memtikan di lni depan, selama taktik yang digunakan sesuai dengan kekuatan para pemain.
Namun, performa João Félix juga menjadi sorotan karena ia terlalu fokus pada gaya bermain yang indah dan tidak efektif.
Conceição perlu mengarahkan Félix untuk lebih memprioritaskan kontribusi praktis di lapangan, bukan sekadar unjuk skill tanpa hasil yang konkret.