RADAR SPORT.ID – Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengakui bahwa akan sulit membalikkan keadaan saat melakoni laga tandang di Santiago Bernabéu setelah timnya secara dramatis ditumbangkan Real Madrid hanya dalam delapan menit.
City tampil dominan saat menjamu Madrid di leg pertama babak playoff Liga Champions, unggul 2-1 hingga menit ke-80 waktu normal.
Namun, dalam rentang waktu delapan menit yang menentukan, skuad asuhan Carlo Ancelotti berhasil membalikkan keadaan.
Baca Juga:Hasil Liga Champions: Manchester City Kena Comeback Real Madrid, PSG dan Borussia Dortmund Menang MeyakinkanPierluigi Collina Ingin Ubah Aturan Tendangan Penalti: Penendang Tak Boleh Manfaatkan Bola Rebound
Los Blancos menyamakan kedudukan lewat Brahim Diaz sebelum akhirnya mencetak gol kemenangan melalui Jude Bellingham pada menit ke-90, mengubah skor menjadi 3-2 di Etihad Stadium.
Hasil ini menjadi pukulan telak bagi Guardiola, mengingat musim ini The Citizens kerap kehilangan keunggulan di menit-menit akhir.
Dalam wawancara dengan Movistar, Guardiola mengaku bertanggung jawab penuh atas hasil tersebut, menyebut kegagalan menjaga keunggulan sebagai masalah yang berulang.
“Itu sudah terjadi berkali-kali. Jika sesuatu terjadi berulang, berarti saya belum menemukan solusinya,” ujar Guardiola.
“Ini adalah tahun di mana Real Madrid tampil lebih baik. Kami sempat mendapatkan hasil yang bagus hingga menit-menit akhir, tetapi kemudian membiarkannya begitu saja,” sesalnya.
“Kami mendapat penalti (yang dikonversi oleh Haaland), pertandingan cukup berimbang, dan mereka menciptakan peluang yang sebelumnya jarang terjadi di Etihad,” lanjutnya.
“Saat kami mampu menciptakan lebih banyak peluang, justru mereka yang membalikkan keadaan. Kami tidak menyerahkan kemenangan begitu saja, tetapi seolah-olah mereka mampu melakukannya tanpa banyak usaha,” jelasnya.
Baca Juga:Tim Barcelona Impian Dani Olmo: Pasang Trisula Maut Messi, Ronaldinho, dan Johan CruyffAC Milan Minta AS Roma Siapkan Dana 30 Juta Euro untuk Permanenkan Saelemaekers
Guardiola juga mengakui bahwa kecemasan di lini pertahanan menjadi faktor utama yang membuat Bellingham mampu mencetak gol penentu kemenangan di menit-menit akhir.
“Mereka bermain lebih baik saat menguasai bola, sedangkan kami sedikit cemas. Hal-hal seperti ini sering terjadi sepanjang musim ini,” katanya.
Ia berjanji akan berusaha membawa timnya lolos ke babak 16 besar walalupun mengakui akan menghadapi laga yang sangat sulit di kandang Madrid, Santiago Bernabéu pada 20 Februari mendatang.
“Kami akan mencoba membalikkan keadaan di leg kedua. Secara psikologis, ini memang sulit. Kami tahu akan menghadapi pertandingan yang berat di Madrid,” tuturnya.