AC Milan Ditaklukkan Feyenoord 1-0, Conceicao Tak Kapok Gunakan Formasi Fantasia 4-4-2

Sergio Conceicao
Sergio Conceicao Tangkapan layar X
0 Komentar

RADARSPORT.ID – Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao tak kapok gunakan formasi fantasia 4-4-2 usai AC Milan ditaklukkan Feyenoord 1-0 di leg pertama babak playoff 16 besar Liga Champions.

Feyenoord berhasil mengamankan kemenangan tipis atas Milan lewat gol semata wayang Paixão di menit awal pertandingan.

Gol ini tercipta akaibat blunder Mike Maignan dalam menangkap bola rendah yang seharusnya mudah diatasi,

Baca Juga:Legenda AC Milan Setuju Usulan Collina tentang Perubahan Aturan Penalti: Ini Akan Jadi Duel Kiper dan StrikerPelatih Porto Bangga Menghadapi Ranieri: "Saya Menontonnya di TV Saat Berusia 12 Tahun"

Melakoni laga tandang ke Rotterdam Belanda, Conceição memainkan formasi ultra-ofensif 4-4-2 dengan memainkan empat pemain menyerang sekaligus: Giménez, Leão, João Félix, dan Pulisic sejak awal laga.

Namun, mereka gagal membobol gawang Feyenoord dan bahkan tidak menunjukkan ancaman berarti sepanjang pertandingan.

Kekalahan di leg pertama ini menjadi alarm bagi Conceição untuk menemukan keseimbangan dalam skema ultra-ofensifnya.

Dengan leg kedua yang akan berlangsung di San Siro, Rossoneri dituntut tampil lebih efektif dan agresif untuk membalikkan keadaan karena harus menang dengan selisih dua gol untuk bisa lolos ke babak 16 besar Liga Champions.

Dalam wawancara kepada Amazon Prime Video, Conceicao mengakui timnya tampil di bawah standar dan menegaskan masih ada kesempatan untuk membalikkan keadaan di laga kedua nanti.

“Kami baru setengah jalan, masih ada 90 menit lagi untuk dimainkan. Kami sadar bahwa bermain di Rotterdam tidak mudah, mereka sangat agresif dan memenangkan banyak duel. Jika kami kalah dalam aspek ini, maka akan sulit bagi kami untuk menang,” ujar Conceicao dikutip dari Calciomercato.

“Kami punya peluang untuk menyamakan kedudukan, tapi tidak efektif dalam penyelesaian akhir. Selain itu, ada sedikit ketidakberuntungan dalam gol yang terjadi,” lanjutnya.

Baca Juga:Arrigo Sacchi Ramal Inter Milan Akan Berada di Puncak Klasemen dalam Sebulan ke DepanJuventus Tekuk PSV 2-1: Samuel Mbangula Jadi Pencetak Gol Termuda dalam Sejarah Nyonya Tua

“Kami juga kurang agresif dalam duel, mereka selalu lebih cepat dan lebih kuat dalam bola kedua. Detail seperti ini bisa menentukan hasil pertandingan,” jelasnya.

Namun, ia tidak menganggap formasi fantasia 4-4-2 sebagai biang kerok kekalahan timnya dengan menunjukkan masih ada 7 pemain lagi yang berada di belakang.

0 Komentar